Mohon tunggu...
Reza Fahlevi
Reza Fahlevi Mohon Tunggu... Jurnalis - Direktur Eksekutif The Jakarta Institute

"Bebek Berjalan Berbondong-bondong, Elang Terbang Sendirian"

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Upaya Pemerintah Membangun Solidaritas Pilkada 2020

23 Oktober 2020   11:07 Diperbarui: 23 Oktober 2020   11:26 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Iqbal/Katapublik

Pilkada merupakan bagian penting dari bangunan pengetahuan rakyat, hadirnya pemilihan kepala daerah menjadi hakikat pelajaran tentang bagaimana menjalankan demokrasi. Dimana demokrasi sendiri tak hanya melulu soal sistem yang melibatkan rakyat saja, melainkan juga pemimpin.

Pesta demokrasi, kali ini tampak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, semenjak Pandemi Covid-19 menyerang segelintir rakyat di negara kita telah membuat Pilkada ditunda sebentar. 

Namun, dengan ikhtiar pemerintah telah mampu meyakinkan publik untuk menggelar Pilkada. Memang Pilkada 2020 ini menghadirkan sikap pro kontra di tengah-tengah masyarakat. 

Tetapi, kita perlu melihat seluruh kebijakan pemerintah membantu rakyat dalam memastikan keamanan saat agenda berlangsung. Tampaknya, kebijakan Joko Widodo membuat semua pihak optimis.

Presiden berulang kali mengatakan bahwa Pilkada tetap harus berjalan sesuai koridor dan ketentuan yang berlaku. 

Meskipun di masa Pandemi, instruksinya banyak terbukti melalui Perppu yang dikeluarkan sampai terjadi perubahan terhadap PKPU tentang anjuran supaya ikut protokol kesehatan.

Di masa Pandemi, selain menjadi tantangan dalam agenda Pilkada, ekonomi rakyat telah terpukul oleh kemunculan wabah corona. 

Pertimbangan kesehatan dan kemanusiaan yang juga menjadi problem di kalangan rakyat. Masalah tersebut bisa mengganggu kualitas demokrasi menjadi buruk.

Sumbang Solidaritas

Dalam situasi Pilkada 2020, memang imunitas demokrasi tengah diuji oleh wabah. Akan tetapi, solidaritas gelaran Pilkada jangan sampai pesimis berlarut-laur. 

Karena itu, menjadikan rencana mogok di tengah jalan. Sehingga, demokrasi yang bertaruh nyawa ini harus didukung oleh sejumlah elemen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun