Karena itu, kembali lagi ke pentingnya memilih Pemimpin Daerah yang kompeten dan memiliki komitmen tinggi untuk menangani COVID-19 saat Pilkada 2020 nanti merupakan sebuah keniscayaan.
Penulis mengapresiasi ketegasan Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian yang dengan lugas tanpa tedeng aling-aling menyerukan kepada masyarakat untuk tidak memilih lagi calon petahana yang daerahnya gagal dalam penanganan COVID-19 dan dampak sosial ekonominya yang menurut data KPU ada sekitar 240 Calon incumbent dari total 270 daerah.
Selain itu, masih himbauan Mendagri, untuk membully para CAKADA yang tidak bisa mengatur pendukung-pendukungnya yang "bandel" saat kampanye masih berkerumun dan abai terhadap protokol kesehatan. Analogi yang cerdas dari Mendagri: bagaimana bisa mengatur masyarakatnya satu daerah jika mengatur 100-200 orang saja tidak bisa.
Singkat kata, marilah kita dukung KPU untuk memasukkan klausul kepada para kandidat pasangan calon yang sebentar lagi akan mendaftarkan diri di KPU untuk melampirkan program utama penanganan COVID-19 dan dampak sosial ekonominya agar masyarakat bisa mendapatkan gambaran kualitas, dan sejauh mana komitmennya atau sebagai preferensi pilihan terhadap calon pemimpinnya.