Mohon tunggu...
Orang Bijak Palsu
Orang Bijak Palsu Mohon Tunggu... -

Pemerhati Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Minta Ampun Sebagai Pembuka Jalan Keberuntungan

3 September 2015   14:17 Diperbarui: 3 September 2015   14:17 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                     [caption caption="Sumber Gbr : www.audreyreille.com"][/caption]

Tidak seorang pun yang mau hidup dalam keadaan merugi namun karena satu dan lain hal dalam satu episode kehidupan seorang manusia bisa saja masuk kedalam kelompok orang-orang yang merugi. Secara umum orang-orang yang merugi adalah orang-orang yang tidak mendapatkan apa yang dia inginkan atau orang-orang yang kehilangan apa yang sudah menjadi miliknya.

Sejatinya orang-orang yang merugi adalah orang-orang yang hidup tanpa curahan rahmat dan kasih sayang Allah Swt. Hanyalah atas rahmat dan pertolongan Allah hidup kita akan beruntung. Seberuntung-beruntungnya hidup seseorang adalah orang yang senantiasa mendapat limpahan kasih sayang, curahan rahmat dan pertolongan Allah azza wa jalla.

So apa yang harus kita lakukan atau bagaimana caranya seandainya segala kenikmatan, kesenangan dan kelapangan hidup yang kita punyai dahulu hilang dan berganti dengan kesulitan, kegundahan dan kesempitan.

Apa yang harus dilakukan orang yang tadinya kaya raya kemudian bangkrut dan jatuh miskin, yang tadinya berpangkat tinggi kemudian menjadi pegawai rendahan, yang tadinya begitu dihormati kemudian dianggap biasa, yang tadinya segar bugar kemudian menderita sakit, yang tadinya hidup nyaman kini gundah gulana, yang tadinya diberi keluasan rezeki (ingat rezeki bukan hanya uang) kemudian disempitkan jalan rezekinya.

Hal paling mendasarnya yang harus dilakukan orang-orang tersebut diatas bukan minta segera dikembalikan pada posisi dan keadaannya semula atau minta yang lainnya melainkan mengaku salah dan MINTA AMPUN. Kenapa minta ampun, karena jelas ada yang salah dengan orang-orang ini sehingga keluasan rezeki yang diberikan untuk satu dan lain hal disempitkan. Siapa yang menyempitkan, ya pemilik semua sumber rezeki dan sebaik-baik pemberi rezeki, Allah azza wa jalla.

(Al-‘Ankabuut: 62) mengatakan: “Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.

Sebelum minta ini dan minta itu, mengaku salah dan minta ampun adalah hal mendasar paling penting yang harus dilakukan. Mengaku salah dan minta ampun adalah pembuka jalan keberuntungan dalam hidup. Nabi Yunus a.s tidak akan pernah bisa keluar dari perut ikan nun seandainya dia tidak mengaku salah dan minta ampun.

Inti dari do’a Nabi Yunus ini ada tiga keistimewaannya:
1. Pengakuan tauhid.
2. Pengakuan akan kekurangan diri.
3. Berisi permohonan ampun (istighfar) pada Allah

Coba kita perhatikan disini Nabi Yunus tidak berdoa minta segera dikeluarkan dari perut ikan dan tidak meminta untuk dikembalikan pada keadaan sebelumnya melainkan mengakui ketauhidan Allah, mengakui kekurangan diri (salah) dan minta ampun pada Allah. So permohonan ampun adalah pembuka jalan keberuntungan.

Rasulullah SAW bersabda : “ Sesungguhnya aku ketahui satu kalimah yang apabila dibaca oleh mereka-mereka yang ditimpa bala atau kesusahan, Allah akan lepaskan si pembacanya dari kesusahan. Kalimah tersebut ialah tasbih saudaraku Nabi Yunus a.s. “ La ilaha illa anta subhaanaka inni kuntu minazzholimiin.” (Tidak ada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh aku termasuk orang-orang yang dzalim.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun