Dengan laut yang luas dengan berbagai potensi hasil laut di dalamnya, sektor perikanan harusnya bisa menjadi poros ekonomi bagi Indonesia. Namun, segala hal besar harus dimulai dengan langkah-langkah kecil terlebih dahulu. Untuk menjadikan sektor perikanan sebagai poros ekonomi negara, masih banyak perbaikan-perbaikan serta program-program yang harus dilakukan kepada nelayan-nelayan Indonesia maupun sistem perikanan yang sedang berlaku saat ini. Langkah awal yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan awareness para nelayan terhadap pentingnya pendidikan dan pengetahuan umum tentang perikanan. Selain itu, perlu dilakukan perbaikan sistem pelelangan ikan di Indonesia agar seluruh pelelangan dapat dilakukan secara terbuka dengan harga yang tidak merugikan nelayan. Untuk tindakan mitigasi bencana, Â pihak berwenang harus tegas dalam melakukan perizinan untuk nelayan. Contohnya, jika kapal yang digunakan nelayan tidak memenuhi standar dan dapat membahayakan mereka, kapal tersebut harus dilarang untuk berlayar pada saat itu. Nelayan sendiri juga harus memiliki pengetahuan atas kondisi dari perlengkapan yang mereka gunakan. Pihak terkait seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan juga dapat memberikan subsidi atau bantuan maintenance untuk peralatan-peralatan yang akan digunakan nelayan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kondisi nelayan yang tidak memiliki modal yang cukup untuk melakukan maintenance pada peralatannya untuk pergi memancing. Mungkin pada saat ini profesi nelayan masih kurang sejahtera. Namun, dengan adanya kemajuan teknologi serta potensi besar yang tersembunyi di dalam laut Indonesia, peningkatan kesejahteraan nelayan masih menjadi hal yang sangat mungkin dilakukan.
Referensi
- Anwar, Z. W. (2019). Miskin Di Laut Yang Kaya: Nelayan Indonesia Dan Kemiskinan. Sosioreligius, 1(4), 52--60.
- Bunaken, K. (2019). Karakteristik Permukiman Masyarakat Pada Kawasan Pesisir Kecamatan Bunaken. Karakteristik Permukiman Masyarakat Pada Kawasan Pesisir Kecamatan Bunaken, 6(1), 126--136.
- Goso, G., & Anwar, S. M. (2017). Kemiskinan Nelayan Tradisional Serta Dampaknya Terhadap Perkembangan Kumuh. Jurnal Manajemen STIE Muhammadiyah Palopo, 3(1), 25--37. https://doi.org/10.35906/jm001.v3i1.201
- Hamdani, P. H., & Wulandari, R. K. (2013). The Factor Of Poverty Causes Traditional Fisherman. SRA-Social And Politic, 1, 1--8.
- PERDA NO. 10 TAHUN 2018.pdf. (n.d.).
- Tain, A. (2011). Penyebab Kemiskinan Rumah Tangga Nelayan Di Wilayah Tangkap Lebih Jawa Timur. Jurnal Humanity, 7(1), 11411.
- Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. (2020, Agustus 20). Menteri Edhy Optimis Sektor Kelautan dan Perikanan Bisa Jadi Andalan Ekonomi Nasional. Retrieved from kkp.go.id: https://kkp.go.id/artikel/22637-menteri-edhy-optimis-sektor-kelautan-dan-perikanan-bisa-jadi-andalan-ekonomi-nasional
- Nugraheni, A. (2020, Oktober 27). Balada Nelayan Bergulat dalam Kemiskinan. Retrieved from kompas.id: https://www.kompas.id/baca/riset/2020/10/27/balada-nelayan-bergulat-dalam-kemiskinan/#
- Patricia, S. (2020, November 2). Kesejahteraan Nelayan Kembali Terpuruk. Retrieved from Kompas.id: https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2020/11/02/kesejahteraan-nelayan-kembali-terpuruk/#