Mohon tunggu...
KASTRAT BEM FEB UGM
KASTRAT BEM FEB UGM Mohon Tunggu... Penulis - Kabinet Harmoni Karya

Akun Resmi Departemen Kajian dan Riset Strategis BEM FEB UGM

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Covid-19: Krisis Kesehatan, Ekonomi, atau Kepercayaan

15 Juni 2020   13:53 Diperbarui: 15 Juni 2020   13:53 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh Fuadianti Fortuna (Manajemen 2019) - Staff Departemen Kajian dan Riset Strategis BEM FEB UGM

Meningkatkan investasi pendidikan adalah hal yang penting, tetapi tidak mungkin dilakukan dalam keadaan genting seperti ini. Sangat diperlukan peningkatan kuantitas dan kualitas sosialisasi baik dari pemerintah maupun masyarakat dan tokoh ternama. 

Masyarakat juga harus konsisten untuk melakukan physical distancing, tetap di rumah dan keluar rumah seperlunya dengan mengikuti sesuai anjuran, tidak melakukan panic buying, melapor bila terdapat gejala, percaya kepada pemerintah dan mengkritisi bila terdapat kekurangan, filantropi bagi kalangan yang mampu dan dorongan pergerakan pasar seperti melalui sonjo (Kusuma 2020).

Di sisi lain, dana yang digelontorkan kepada influencer untuk mempromosikan pariwisata Indonesia sebelum pandemi COVID-19 diumumkan ditemukan di Indonesia dan membahas RUU Cipta Lapangan Kerja serta RKUHP adalah hal yang fatal bagi pemerintah.

Wajar saja bila tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah terhitung cukup rendah. Pemerintah terkesan tidak serius dalam menangani pandemi.

Pemerintah harus memperbaiki kredibilitas yang telah tercoreng dengan menunjukkan fokus dan keseriusan dalam penanganan pandemi. Dengan ini sekiranya masyarakat akan mudah untuk mentaati anjuran pemerintah demi keselamatan masyarakat.

Selain dari pemerintah pusat, inovasi dari pemerintah daerah juga dapat menjadi hal yang efektif dalam menghadapi pandemi. Contohnya, di Jawa Tengah diberlakukannya rapid test secara door to door, selain itu rumah sakit umum di sana mampu memproduksi alat pelindung diri (APD) dengan mandiri.

Di Jawa Timur, dibangun ruang kendali darurat yang menghubungkan pemerintah daerah dengan ketua RW disana, dengan demikian monitoring dapat dilaksanakan dengan lebih baik (Leonardo 2020).

Pandemi COVID-19 memang kecil dan tak terlihat. Musuh yang dihadapi bukan pemerintah yang jahat atau masyarakat yang keras kepala. Melainkan musuh kita adalah virus corona yang tidak terlihat dan diam-diam merebut nyawa. Panik tidak perlu, waspada harus selalu. 

Sudah saatnya kemanusiaan dijunjung tinggi. Nyawa tidak dapat dibayar dan ekonomi dapat kembali pulih. Gotong royong dan solidaritas pemerintah dan masyarakat harus dijunjung tinggi. Bagaimanapun caranya, menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin dan memperkecil resiko ekonomi adalah yang utama.

Referensi:

APJII. 2018. "Survei Penetrasi & Profil Perilaku Pengguna Internet Indonesia." Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. https://apjii.or.id/content/read/39/410/Hasil-Survei-Penetrasi-dan-Perilaku-Pengguna-Internet-Indonesia-2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun