Mohon tunggu...
KASTRAT BEM FEB UGM
KASTRAT BEM FEB UGM Mohon Tunggu... Penulis - Kabinet Harmoni Karya

Akun Resmi Departemen Kajian dan Riset Strategis BEM FEB UGM

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Corona dan Kampanye di Pilkada 2020

4 April 2020   17:58 Diperbarui: 4 April 2020   18:14 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh : Kelvin Ramadhan/BEMFEBUGM

Hitungan Kasar Secara Matematis

Sebelumnya, patut diketahui bahwa Pilkada 2020 akan dilaksanakan oleh 261 kabupaten/kota dan 9 provinsi. Setidaknya hingga saat ini belum diketahui secara pasti berapa total calon yang akan berlaga di Pilkada 2020 nanti. Walhasil, penulis menggunakan perhitungan sangat konservatif karena hanya mengasumsikan terdapat satu calon untuk setiap kabupaten/kota dan provinsi.

Dengan demikian, mari berhitung secara kasar untuk mengetahui berapa total nominal yang dapat dikumpulkan.

Pertama, dengan mengasumsikan ada 14 persen dana kampanye yang dialokasikan dan merujuk pada studi Aspinall dan Berenschot sebelumnya yang mengestimasi bahwa dana kampanye bupati/walikota adalah sebesar Rp26 miliar dan gubernur sebesar Rp166 miliar, maka didapat hasil sebesar Rp3,64 miliar untuk tiap bupati/walikota dan Rp23,24 miliar untuk tiap gubernur.

Kedua, terdapat 261 kabupaten/kota dan 9 provinsi yang melaksanakan pilkada 2020 nanti. Dengan demikian, 261 dikalikan Rp3,64 miliar dan 9 dikalikan Rp23,24 miliar, maka akan ditemukan hasil Rp1,314 triliun untuk wilayah pilkada kabupaten/kota dan Rp209,16 miliar untuk wilayah pilkada provinsi.

Ketiga, apabila dijumlahkan nominal tersebut untuk masing-masing kabupaten/kota dan provinsi, maka didapat dana sebesar Rp1.,23.16 triliun yang siap digelontorkan dari total tiap calon kepala daerah yang berlaga di pilkada nanti.

Setiap calon kepala daerah berhak menggunakan instrumen bantuannya masing-masing sesuai kebutuhan yang paling signifikan di daerahnya. Entah meniru cara Fikar Amin, seorang penulis lepas, dan temannya, Anam, seorang lulusan kimia murni, yang memproduksi 4.000 botol hand sanitizer berukuran 30 ml yang dibagikan ke para pengemudi ojek daring (ojol).

Maupun cara Maryati Simursi, pemilik toko merchandise di Kota Depok, Jawa Barat yang  menyulap tokonya menjadi tempat produksi APD dan nantinya dibagikan secara gratis kepada para tenaga medis (Asumsi.co).

Satu hal yang jelas, apabila kita mengeneralisir dana yang terkumpul semuanya menjadi satu wilayah kesatuan dari daerah Pilkada 2020, kemudian dengan asumsi harga (sesuai harga pasar saat ini) botol hand sanitizer ukuran 100 ml seharga Rp50.000, masker per kotak (isi 50 masker) seharga Rp250.000, dan beras dan telur per kilogram seharga Rp23.000, dengan pembagian yang rata (sepertiga masing-masing).

Maka, total para calon kepala daerah dapat menyumbang sebanyak 10.154.400 juta botol hand sanitizer ukuran 100 ml, 2.030.880 kotak masker, dan 22.074 ton beras dan telur kepada masyarakat konstituennya. Besarnya bantuan tersebut jelas dinilai sangat mampu untuk meminimalisir dampak virus korona terhadap kesehatan dan daya beli sebagian besar rakyat Indonesia.

Masyarakat jamak mendengar para calon kepala daerah selalu menyerukan kepentingan rakyat di atas segala-galanya, seperti yang nampak di tagline baliho calon serta pidato yang berapi-api waktu kampanye.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun