COVID-19 Varian XBB Masuk Indonesia, Kuliah Online Lagi?
 Oleh: Staff Departemen Kastrad BEM KM FK Unjani (Rio Fabian Wijaya)
Kasus di Dunia
Indonesia telah mewaspadai varian XBB karena subvarian Omicron telah menginvasi tetangga terdekatnya, Singapura. Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengatakan varian XBB, kode BA.2.10, telah meningkatkan jumlah kasus COVID-19 di negara itu. Pada pertengahan Oktober, Ong memperkirakan gelombang kasus COVID-19 dari XBB akan mencapai puncaknya sekitar pertengahan November 2022.
"Ini kemungkinan akan menjadi gelombang pendek dan tajam," kata Ong, seraya mengatakan bahwa Singapura kemungkinan akan mengalami rata-rata sekitar 15.000 kasus harian.
XBB sekarang menjadi varian utama infeksi COVID-19 di Singapura, terhitung 54% dari kasus negara itu dari 3-9 Oktober 2022. Proporsi kasus subvarian XBB, Omicron telah meningkat secara nasional selama sebulan terakhir. Hingga 14 Oktober, Singapura telah melaporkan 9.087 kasus COVID-19 baru, dengan sembilan dalam perawatan intensif. Sebanyak 562 pasien dirawat di rumah sakit, 44 di antaranya membutuhkan oksigen. Tingkat infeksi mingguan adalah 1,64.
XBB pertama kali terdeteksi di India pada Agustus 2022 dan sejak itu terdeteksi di lebih dari 17 negara termasuk Australia, Bangladesh, Denmark, Jepang, Amerika Serikat, Singapura, dan Indonesia.
Kasus di Indonesia
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan subvarian Omicron XBB ditemukan di Indonesia. Dikutip dari Prevention.com, XBB merupakan versi hybrid dari dua bentuk BA.2 Omicron, vaksin dan penyintas Covid-19 sangat rentan terhadap varian baru ini, XBB. Oleh karena itu, Kemenkes mengimbau masyarakat untuk waspada dan memperketat protokol kesehatan, khususnya penggunaan masker.