Berawal dari pemelihan mahasiswa berprestasi tingkat fakultas yang diadakan oleh setiap fakultas merupakan wadah dalam pengaplikasian ilmu setiap mahasiswa yang ingin mengambil andil di dalam seleksi tersebut. seleksi ini bukan ajang kompetisi yang saling menjatuhkan mahasiswa ke mahasiswa yang satu tapi seleksi ini suatu bentuk apresiasi yang diberikan kepada mahasiswa serta membentuk kepribadian mahasiswa lebih matang lagi.
Kisah ini diangkat dari salah satu mahasiswa fakultas peternakan yang awalnya sebelum masuk kuliah di jurusan peternakan sudah berjanji dengan orang tuanya bahwa ketika dia mendapatkan beasiswa dan lulus masuk di perguruan tinggi favorit di kota makassar. Dia akan berdiam diri di kost dalam artian bermesraan bercumbu asmara dengan tumpukan buku dan akan selesai 3,5 tahun. Waktu semakin berlalu seiring berlalunya janji yang terlontar dari ujung lidah, membentuk pola pikir jauh dari kenyataan sesungguhnya.
Memasuki semester 3 tepat 1,5 tahun, mahasiswa tersebut keluar dari koudrat janjinya yang awalnya hanya ingin berdiam diri ternyata lambat laun mahasiswa tersebut mencari jati dirinya dengan mencari pengauan mengenai apa itu sebenarnya mahasiswa dan apa sebenarnya peran mahasiswa sampai terdapat kata “MAHA” di depan siswa. Mahasiswa ini berkecimpung dibeberapa organisasi kemahasiswaan salah satunya LDM AL-AQSHO UNHAS, KORPS MAHASISWA PENCINTA AL-QUR’AN, LDF AN NAHL FAPET, HIMPUNAN MAHASISWA NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK serta gagal masuk di salah satu UKM yaitu UKM KEILMUAN DAN PENALARAN ILMIAH. Tidak sampai disitu mahasiswa ini berusaha mencari pengakuan yang lebih dengan mengembangkan potensinya diluar bangku kuliah.
Di semester tiga, mahasiswa ini berpikir untuk melangkah lebih dan berusaha menjadi mahasiswa berprestasi. Semua event-event kemahasiswaan dia babat habis-habisan, kepanitiaan organisasi dia berusaha mengambil andil yang lebih besar setidaknya menjadi koordinator di setiap kepanitiaan. Tetapi ketika mendengar syarat untuk menjadi mahasiswa berperstasi, mahasiswa ini langsung down dan sedikit mengurungkan niatnya untuk tetap melangkah karena syarat yang selama ini menjadi momot menakutkan di benaknya yaitu fasih berbahasa inggris atau setidaknya bisa berbahasa inggris walaupun little bit.
Anytime, anywhere. Segalah tempat dimanfaatkan untuk belajar bahasa inggris. Mulai dasar, kosa kata-kosa kata, tenses sampai membaca berita bahasa inggris di BBC serta membaca artikel bahasa inggris tujuanya tiada lain mengimprove ability bahasa inggrinya. Hari demi hari, bulan demi bulan kemanpuan bahasa inggrinya membuahkan hasil walaupun secuil tetapi mahasiswa ini sangat bersyukur. Waktu semakin berjalan, ketakutan pun semakin membara bagaikan api yang kehausan.
Porsi belajar bahasa inggrisnya pun ditambah yang awalnya hanya baca artikel, berita. Sekarang mulai bergelut watching a video in engglish dan akhirnya pronouncing and vacabulary semakin bagus. Tidak hanya itu mahasiswa ini tetap mencari komunitas yang bisa mewadahi serta menaunginya dalam mengimprove ability in engglish salah satunya yaitu LLC (Languanges Learning Club) and HEC (Hasanuddin English Community).
Akhirnya semester yang ditunggu-tunggu menampakkan wajah yang cerah yang seakan berkata “saatnya kamu melangkah menjadi sosok pribadi ihsan”. Tepat bulan 3 di tahun 2020 seleksi Mawapres diadakan dan terdapat 7 kandidat calon mawapres walaupun secara pemberkasan terdapat 8 mahasiswa yang mengumpul berkas. Tiga hari sebelum presentasi mahasiswa ini berusaha meng-oral/mengulang kembali bahasa inggrisnya yang dituangkan dalam PPT (Power point). Setiap saat belajar presentasi di masjid fakultas tercinta. Menjadikan teman-teman seperjuangan dan adik-adik tingkat sebagai audience serta memposisikannya sebagai tim penilai.
Tepat hari senin segala persiapan sudah cukup matang mulai dari bahan presentasi, penampilan, hingga bahasa inggris. Alhamdulillah mahasiswa ini mendapatkan undian nomor 4 yang artinya akan presesntasi di urutan ke empat. Presentasi berjalan dengan lancar walaupun suka dukanya ada sebagai pewarna dalam hidup ini.
Dua hari setelah presentasi akhirnya diumumkan dan alhasil nama itu terpampang di urutan ke-enam artinya mahasiswa ini dinobatkan sebagai mahasiswa berprestasi 6, walaupun mengecewakan dan membuat mahasiswa ini sedikit frustasi karena tidak sesuai dengan harapan. Mahasiswa ini langsung tersentak teringan kata-kata Murobbinya, bahwa ketakwaan yang paling tinggi adalah seberapa besar tingkat kesyukuran kita terhadap sang pemberi walaupun itu sebesar biji zahra tetap disyukuri karena nikmat itu tidak harus besar serta ingat bahwa segala sesuatu yang Allah amanahkan ke kita itu adalah sarana dalam mentadabburi kebesarannya. Disisi lain orang-orang disekita tetap memberikan support kata-kata positive terutama saudaranya serta teman-temannnnya.
“You are good man” itulah kata kata yang terlonta yang mengakhiri kekecewaan mahasiswa itu. Ingatlah bahwa hidup ini tetap disyukuri dan ingatlah janji Allah pada orang-orang yang bersyukur dan bersabar. Di dalam lauh mahfuz Allah mengoreskan tinta hitamnya “Orang sabar memperoleh berkah yang sempurna, rahmat dan petunjuk. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan itulah orang-orang yang sempurna" (QS. Al-Baqarah ; 155-157)
Wattaqullah Wayua’allimukumullah (Bertakwalah kepada Allah, Allah akan memberikan pelajaran dan nisca Allah akan menjadi guru kalian)
