Mohon tunggu...
MArifin Pelawi
MArifin Pelawi Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa S3

Seorang pembelajar tentang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ekonomi sebagai Ilmu tentang Pilihan

25 Desember 2020   16:50 Diperbarui: 25 Desember 2020   18:51 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apakah ekonomi itu? Pada jaman dahulu kala (tidak lama sekali sih sekitar 25 tahun lalu saat saya masih SMA), arti kata ekonomi diberikan kepada saya adalah ilmu yang mengajarkan bagaimana mendapatkan hasil sebesar-besarnya dengan upaya atau biaya serendah-rendahnya.

Hal ini merupakan penerjemahan paling sederhana atas hubungan ilmu ekonomi dengan scarcity atau kelangkaan. Kelangkaan yang terjadi karena faktor produksi finite atau terbatas sementara keinginan dan kebutuhan manusia infinite atau tanpa batas. 

Faktor produksi itu terbatas karena hal sederhana yaitu sumber daya untuk membuatnya tidak tanpa batas. Ada batas dari jumlah Justin Bieber di dunia sehingga ada scarcity terhadapnya. Hal yang menyebabkan maka tidak semua fansnya mampu memilikinya dan dapat satu untuk di bawa pulang ke rumah jadi pajangan misalnya. 

Manusia sendiri seperti tidak pernah puas atas pencapaiannya. Ketika gaji dapat dua juta maka ingin 5 juta, setelah dapat tentu saja akan naik lagi. Ungkapan bahwa gaji 2 juta cukup dan 100 juta juga cuma cukup bukan kata kata kosong. Ini adalah ungkapan yang sangat didukung oleh ilmu ekonomi, karena dia timbul di sebabkan kesadaran atas keinginan manusia mendapatkan kepuasan tanpa batas sementara yang bisa tersedia memang terbatas.

Ilmu ekonomi bercerita tentang pilihan. Pilihan atas konflik yang terjadi karena keterbatasan tinggi diri sementara keinginan untuk memeluk langit. Pilihan akan apa yang harus kita bisa lakukan dengan apa yang ada untuk memenuhi kepuasan atau kenikmatan secara maksimal bagi diri kita adalah esensi dasar dari ilmu ekonomi.  

Cerita yang diliput oleh ilmu ekonomi adalah pilihan ketika adanya sumber daya tidak bisa seperti Haley, maka terpaksa memilih bukan Justin tapi Sadikin misalnya. Ketika memutuskan memilih Supreme di pinggir jalan bukan Supreme asli juga adalah konflik yang di liput para ekonomis.

Nah mari kita melihat apakah ekonomi itu sekarang. Tolong bedakan antara ekonomi dengan ilmu ekonomi. Jika ilmu adalah pengetahuannya maka ekonomi itu sendiri sebuah entity. Diri kita manusia adalah entity ekonomi. Negara itu entity ekonomi. Sama seperti Supreme juga adalah entity ekonomi. Sebagai sebuah entity ekonomi maka 2 hal utama yang membuat eneg ketika membuat pilihan karena kelangkaan yaitu pembagian sumber daya dan distribusi hasil atau penerimaan.

Ketika membuat pilihan apakah Sadikin atau Justin, Apakah 'Supreme' atau Supreme ada 3 pertanayan yang akan muncul. Apa (what) yang ingin dihasilkan? Bagaimana (how) menghasilkannya ? Dan Kepada siapa (whom) hasil diberikan?

Kita sebagai entitas ekonomi tentu memiliki hal berbeda yang ingin dihasilkan dengan perusahaan Supreme atau negara. Kita sebagai manusia ingin menghasilkan kenikmatan dan kepuasan maksimal dari sumber daya terbatas kita. Supreme sebagai perusahaan ingin menghasilkan produk yang untuk mencapai laba maksimal. Negara ingin menghasilkan masyarakat yang adil dan makmur dengan itu memutuskan menggunakan hasil daya untuk mencapai hasil itu.

Ketika fokus pada entitas manusia, maka fokusnya adalah menghasilkan kepuasan atau kenikmatan.  Ada banyak kepuasan yang kita ingin miliki. Ingin punya sepeda Brompton, kaos Supreme dan sepatu Adidas Yeezy, liburan ke hotel bintang 5 adalah untuk pilihan terhadap pertanyaan apa (what). Mencari kepuasan dari membeli yang lebih murah, jauh lebih murah atau sangat murah dari substitutif terhadap yang kita inginkan adalah contoh keputusan bagaimana (how). Pilihan utama lain adalah untuk mengutamakan beli yang mana.  Dengan sumber daya terbatas kita kadang harus memilih untuk beli sepatu Adidas Yeezy saja dan mengabaikan yang lain adalah pilihan berkaitan dengan whom.

Pada pemilihan apa yang kita bisa lakukan dan memilih apa yang ingin kita miliki sendiri ada yang disebut dengan opportunity cost. Pada pilihan ada yang harus tersingkir dan hilang. Kehilangan kesempatan untuk mendapatkan Justin karena memilih Sholihin adalah opportunity cost terhadap pilihan.

Jika bisa mungkin semua manusia ingin agar semua kebutuhan dan keinginannya bisa dimiliki. Namun, hidup adalah soal pilihan. Pilihan dalam keterbatasan. Kita selalu menimbang dan memilih dengan dasar opportunity cost mana menurut kita yang paling rendah. Itu salah satu dasar asumsi dasar dari ilmu ekonomi.


Sebagai seorang yang belajar ilmu ekonomi maka kita semua sebenarnya sudah masuk sebagai seorang ekonomis. Sebagai seorang ekonomis maka kita berusaha menjelaskan secara sistematik apa yang terjadi dalam suatu kejadian dan berusaha menjelaskannya berdasarkan teori. Video klip lagu di atas menunjukkan kejadian yang sangat menggambarkan konflik atas scarcity. 

Lihat videoclip ini dan terjemahkan berdasar apa yang kamu ketahui tentang ilmu ekonomi. Ada beberapa langkah menurut metodologi empiris ilmu sosial untuk menghasilkan suatu penjelasan ekonomi:

  • Observasi video tersebut dan pilih salah satu pertanyaan ekonomi yang menurut kamu bisa menciptakan penjelasan dari kejadian di atas. Misalnya jika kamu memilih dari posisi si wanita kamu bisa menciptakan pertanyaan siapa yang akan dipilih (whom)?
  • Berdasarkan pertanyaan yang kamu pilih maka buatlah beberapa hal (variables) yang menjadi pertimbangan memilih jawaban. Pada contoh memilih pria yang mana maka lihatlah kualitas prianya. Kualitas apa saja menjadi kelebihan dan kekurangan dari pria-pria tersebut untuk menunjukkan opportuniy cost dari pilihan.
  • Buat hipotesis dari hubungan antara variabel dengan jawaban. Pada sisi ini  mungkin kalian pilih tampan dan perhatian. Pada sisi lain mungkin sebagai cinta pertama yang berkesan dalam.
  • Buatlah asumsi. Asumsi di sini adalah untuk memilih salah satu variables utama yang kita anggap paling penting misalnya cinta pertama dan perhatian. Pada sisi kualitas lain pria kita anggap seimbang antara kedua pria. Asumsi kedua bahwa si perempuan hanya bisa memilih satu di antara mereka berdua. Tanpa kedua asumsi ini maka model ekonomi kita akan sangat lemah.
  •  Tes hipotesis Anda. Pilih 2 variables yaitu satu cinta pertama satu lagi sangat baik dan perhatian. Pada sisi lain seimbang misalnya sama gantengnya, sama kayanya dan sama tingginya pokoknya sama semuanya. Lakukan survei mana yang lebih dipilih. Pada sisi ini kita akn bisa melihat opportunity cost mana yang dianggap lebih berharga antra cinta pertama atau pria baik dan perhatian.

Ketika telah selesai maka Anda telah melakukan penelitian ekonomi dan menciptakan suatu teori yang berhubungan dengan ilmu ekonomi atas pilihan pada keadaan scarcity. Pertanyaan tentang what dan how juga bisa diambil inspirasinya dari video di atas. Bisakah kalian melihatnya?

Referensi

Tragakes, Ellie, “Economics for IB Diploma 2nd Edition”, Cambridge University Press

Cropanzano, R.; Mitchell, M. S. (2005). "Social Exchange Theory: An Interdisciplinary Review". Journal of Management. 31(6): 874–900. doi:10.1177/0149206305279602

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun