Mohon tunggu...
Kaseri
Kaseri Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Jombang

Saya adalah seorang yang ingin selalu berubah dan berkembang lebih baik. Di setiap kesempatan, saya selalu berupaya mengambil peran maksimal. Pengalaman Terindah, saat terpilih dan menjadi duta di ajang "Indonesian Youth Leadership Programme" di Washingthon DC, United State of America (USA)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Modul 1.1.a.3 Mulai dari Diri - Pemikiran KHD

22 November 2022   14:30 Diperbarui: 22 November 2022   14:29 5344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA

Sebagai pemantik proses refleksi tersebut, mari kita ingat-ingat kembali pengalaman ketika kita bersekolah. Jawaban pertanyaan berikut tidak perlu ditulis namun tetap perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh.

  1. Pengalaman apa yang membuat Anda menjadi rindu bersekolah, atau, pengalaman apa yang membuat Anda kehilangan motivasi untuk bersekolah? (pilih salah satu)
  2. Peristiwa apa yang membuat Anda merasa berkembang dan belajar sebagai seorang pembelajar?
  3. Siapa sosok guru yang menginspirasi Anda?
  4. Apa pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut?
  5. Pernahkah Anda menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan oleh guru tersebut di kelas yang Anda ampu?

Selanjutnya, Anda diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersedia di bawah terkait pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD).

1. Tulisan Reflektif Kritis 

Buatlah sebuah tulisan reflektif kritis dengan jumlah minimum 300 kata dan maksimum 500 kata dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan panduan yang telah disediakan. Pertanyaan panduan tulisan reflektif kritis Anda terkait konsep pemikiran Pendidikan KHD:

  • Apa yang ada Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran?
  • Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus?
  • Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?

*) Maknai dan hayati pilihan Anda menjadi guru dalam menuliskan tulisan reflektif-kritis. Hindari perihal teknis seperti tidak tersedianya buku ajar bagi murid, masih berstatus guru honorer dsb-nya. Fokus pada pilihan Anda menjadi guru.

2. Harapan dan Ekspektasi 

Ungkapkan Harapan dan Ekspektasi Anda terkait dengan pembelajaran pada modul ini.

  • Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?
  • Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?
  • Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA

Pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara (Bapak Pendidikan Indonesia) merupakan usaha menuntun seluruh kekuatan kodrat yang ada pada diri anak secara individu maupun sebagai anggota masyarakat agar dapat mencapai kesempurnaan hidup. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan harusnya sebagai penuntun untuk pencapaian potensi siswa menjadi maksimal. Ki Hadjar Dewantara menempatkan kemerdekaan sebagai syarat mencapai tujuan, membentuk kepribadian yang kokoh, serta kemandirian batin peserta didik. Hal ini berarti dengan berbekal kemerdekaan pada diri siswa memberikan keyakinan pada mereka dalam mengikuti pendidikan dan pengajaran. Trilogi semboyan Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani mengajarkan banyak hal terkait pendidikan dan pengajaran.

Pemikiran KHD jika dikaitkan dengan pendidikan sekarang sangat relevan untuk diterapkan. Melalui Pendidikan, Siswa diberikan kebebasan untuk mengembangkan ide, menciptakan kreatifitas, berfikir kritis, mengembangkan bakat/minat siswa (merdeka belajar). Merdeka bukan berarti bebas, tetapi perlu tuntunan dan arahan dari guru agar siswa tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang guru seharusnya menghormati dan memperlakukan anak secara vaik sesuai kodratnya, melayani setulus hati, menjadi teladan, mengobarkan semangatnya dan memberikan dorongan bagi tumbuh kembangnya siswa. Menuntun mereka menjadi pribadi yang terampil, berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun