Mohon tunggu...
Dwi Okta Nugraha
Dwi Okta Nugraha Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger gado-gado Medioker di http://www.kasamago.com | dwioktanugroho.wordpress.com | twitter: @kasamago

Penggemar Hamster Sejati, Penyayang Kura Kura, Penikmat Unggas , Penonton Film, dan Pecinta tanaman.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Erdogan dan Tragedi Kudeta Asal-asalan

19 Juli 2016   22:46 Diperbarui: 19 Juli 2016   23:31 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Turki merupakan sebuah negara besar yang turut memiliki andil besar dalam dinamika geopolitik di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Bekas imperium Ottoman ini telah melawati berbagai gonjang ganjing politik dan ekonomi sehingga membuat nama besar Turki kurang diperhitungkan sebagai bekas Negara besar. Tetapi, ketika Turki mengangkat seorang Presiden Erdogan sebagai nahkoda nya, perlahan Turki mengalami kebangkitan masif disegala bidang, khususnya sektor Ekonomi dan Industri militernya. Rakyat pun mengelukan Erdogan sebagai penyelamat Turki.

Tidak ada manusia pun yang tidak memiliki sisi Hitam atau Putih, Dalam perkembangannya, Dominasi kekuasaan Erdogan mulai tidak disukai beberapa pihak di dalam negerinya sendiri. Mulai dari dugaan KKN di lingkaran keluarga dan kerabatnya, aksi Represif terhadap para lawan politiknya, pembredelan pihak pihak yang menyuarakan hal negatif, Dukungan bagi para Teroris Suriah dalam rangka menggulihakan Pemerintahan Bashar Al Assad dan terakhir memancing permusuhan dengan Federasi Rusia pasca Jet tempur Turki menembak jatuh Bomber Russia SU-24 di langit Suriah.

Percobaan Kudeta pada 16 Juli 2016 lalu di Ankara dan Istanbul Turki disaat Erdogan berlibur merupakan semacam misteri tersendiri yang membuat publik dunia bertanya-tanya. Apakah kondisi Internal Turki sudah sedemikian parah, atau ada sesuatu hal yang belum diungkap ke permukaan. Aksi Kudeta yang asal asalan, ngawur dan terkesan tanpa rencana ini tentu saja sangat mudah ditaklukan, apalagi dilakukan oleh hanya dukungan segelintir tentara tanpa kepersertaan rakyat sebagai dasarnya. Asumsi liar pun mengalir, ada yang bilang ini Rekayasa Erdogan sendiri agar dalam melenyapkan seluruh pesaingnya, Perbuatan Amerika Serikat melalui tokoh politik Turki yang kini menetap di sana, atau memang benar benar upaya kudeta nekad.

Ketiga hal diatas dapat menjadi pilihan benar ataupun salah, tetapi menelisik dari gejolak gejolak Turki sebelum insiden Kudeta, sepertinya sudah mencuat ke permukaan adanya ketidakharmonisan Militer Turki yang Sekuler dengan Pemerintahan Erdogan yang masih menyimpan bara membangkitkan Kekhalifan Turki (berbasis Islam). Disisi lain, ada pula faktor yang dapat diperhatikan untuk menjadi bagian dari pemicu Kudeta yakni melemahnya atau bisa dikatakan mundurnya dukungan Turki bagi penggulingan Presiden Suriah.  

Selain Arab Saudi, Israel dan Amerika, adalah Turki yang sangat bernapsu mendukung pemberontak menguasai Suriah, sayangnya bagai anak panah yang melesat balik hampir membidik pemanahnya,  Petualangan Turki mulai mendapat api goncangan. Pemberontakan Kurdi, Melemahnya Ekonomi, Sanksi oleh Russia, Invasi gelombang Pengungsi Suriah, dan kecaman Internasional atas dukungan Turki terhadap penggulingan Presiden Assad. Karena masalah ini, kemungkinan Erdogan perlahan menjauhkan diri dari aliansi Israel, AS, Saudi dan mulai mendekap erap Presiden Vladimir Putin. Imajinasi liarnya, Aliansi Israel cs kecewa terhadap Erdogan sehingga memberikan pelajaran terhadapnya dalam bentuk Kudeta 16 Juli silam.

Kini kita nantikan tindakan tindakan apa yang akan dilakukan Presiden Erdogan pasca Kudeta ini, bila tak segera ditemukan solusi maka Turki berada dalam bahaya besar, politik semakin runyam, Ekonomi temaram dan Asa kebangkitan Turki sebagai negara berpengaruh kian menjauhi kenyataan.

| Kasamago.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun