Mohon tunggu...
Dwi Okta Nugraha
Dwi Okta Nugraha Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger gado-gado Medioker di http://www.kasamago.com | dwioktanugroho.wordpress.com | twitter: @kasamago

Penggemar Hamster Sejati, Penyayang Kura Kura, Penikmat Unggas , Penonton Film, dan Pecinta tanaman.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sukhoi SU35 Disusul dan Ingin Disalip oleh F16Viper

8 Oktober 2015   14:55 Diperbarui: 8 Oktober 2015   16:11 1742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="defenceaviation.com"][/caption]Publik penggemar Alutsista agaknya dibuat kaget, ketenangan dan kedamaian tatkala TNI AU akhirnya mantap melabuhkan cintanya pada Sukhoi SU-35 Super Flanker terusik keras. Sang pengusik pun bukan sembarang pengganggu, dia adalah produsen pembuat jet tempur paling laris di dunia, Lockheed Martin.

Ketika TNI AU dan para penggemar SU-35 menanti dengan penuh harap, was was, dan dag dig dug duer kapan sang Monster Udara menginjakan kaki nya di Tarmac Skuadron 14 buru sergap TNI AU, tanpa di undang tiba-tiba Lockheed Martin hadir menyodorkan tawaran yang serius, menarik dan menggiurkan, yakni F16V/Viper. F16V adalah jet tempur F16 generasi keempat dari lini produk F16, varian terbaru ini mengalami perkembangan yang signifikan dan revolusioner, terutama desain body dan sistem radar nya yang bernama Scalable Agile Beam Radar (SABR).

Guna memantapkan upaya penawaran dan penyabotasean pembelian SU-35, Lockheed Martin mendapat dukungan penuh dari Duta Besar AS untuk Indonesia Robert O Blake Jr, membawa seperangkat alat simulator F16 terbaru dan mungkin seabrek fitur lain yang diharap mampu merayu dan menggoyahkan keyakinan TNI AU agar berpaling menyetujui pembelian satu skuadron F16V. Bila Iman TNI AU goyah, dan F16V masuk dalam daftar belanja maka bisa dipastikan bahwa TNI AU menjadi operator pertama di luar AS yang mengoperasikan F16V, sebuah prestasi yang membanggakan sekaligus imajiner. Bila pengakuisisian F16 tercanggih dan terbaru ini terealisasi, TNI AU mungkin saja diharapkan tidak meneruskan kembali Proyek Jet Tempur IFX dan tak lagi menjadi pelanggan setia Alutista Rusia.

Penyalipan mendadak oleh Lockheed Martin seolah ada aura politis kuat dan memang sudah menjadi ciri khas dari sang Adidaya Amerika, Publik dunia tahu bahwa kini hegemoni Barat khususnya Amerika mulai tersudut oleh kebangkitan sang Beruang Merah Rusia di Eropa dan Suriah serta Sang Naga Tiongkok di Pasifik. Kemesraan yang terjalin antara Rusia dan Indonesia belakangan ini terkait dengan kerjasama pertahanan termasuk pengadaan besar besaran Alutsista dari Rusia dalam upaya pemenuhan Minimum Essential Forces (MEF). Diharapkan pancingan dari F16V sedikit membuat AS kembali merebut hati TNI AU sebagai pemasok Jet Tempur utama setelah sebelumnya AS pernah mencampakan TNI AU lewat program embargo dan beragam persyaratan ketat.

Last, mana yang terbaik antara F16 Viper atau SU35 secara kasat hidung telunjuk kemenangan ada ditangan SU35 yang memang dirancang sebagai Air Superioty Fighter dan Multirole Combat Aircraft atau dalam bahasa lain pesawat tempur yang bisa apa saja. F16Viper lebih tepat diposisikan sebagai Pesawat Patroli rutin, dimana biaya operasionalnya jauh lebih hema ketimbang Su35 yang memang diplot sebagai penempur utama Jika Lockheed Martin tetap ngotot dan serius bila barang daganganya menjadi primadona TNI AU maka seharusnya jangan F16V yang ditawarkan, Please sodorkan tuh F35 Lightning atau F22 Raptor sekalian, biar Jepang termehek mehek yang sedari dulu ngidam F22 namun tidak pernah disetujui.

|Kasamago.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun