Mohon tunggu...
Rizki Subbeh
Rizki Subbeh Mohon Tunggu... Guru - SAYA ADALAH SEORANG GURU

Dekonstruksi Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Delek

30 September 2018   12:53 Diperbarui: 30 September 2018   13:49 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Delek merupakan prilaku yang aneh. Dimana seseorang dapat menyukai sesama jenis namun juga menyukai lawan jenis. Kata delek ini berasal dari bahasa madura yang berarti suka sesama jenis. Dalam berbagai study ilmiah ini merupakan kelainan yang kerapkali terjadi di area pondok pesantren. Same Sex Attrection merupakan rasa ketertarikan seksual kepada sesama jenis, baik secara total (benar-benar tertarik hanya kepada sesama jenis) atau sebagian (masih ada rasa ketertarikan seks terhadap lawan jenis).

Jika mengingat itu semua, kami tergolong kedalam Same Sex Attrection sebagian. Sebab, kami masih memiliki perasaan suka terhadap lawan jenis. Namun meski begitu, aku merasa murka jika mengingatnya. Karena untuk pertama kali aku terjerumus kelubang yang seharusnya aku hindari. Hubungan kami menjadi rahasia umum di mata santriwan. Mereka menganggap biasa dan juga merahasiakannya. Meski terkadang ada yang melaporkan, tetap mereka tidak memiliki bukti yang menjerumuskan. Itu semua seolah-olah menjadi tradisi dalam kehidupan ponpes. Padahal, melihat aturan ponpes dan aturan agama islam sendiri sangat mengharamkan prilaku dan tindakan seperti itu.

Tapi apalah daya, itu sudah menjadi bubur kehidupan ponpes. Banyak yang pernah mengalaminya. Jika aku menelisik lebih dalam dan mengingat cerita Dzikin. Perbuatan itu terjadi karena bermula sebagai korban terlebih dahulu. Kemudian menjadi tersangka karena fenomena itu dianggap sudah biasa atau bumbu ponpes sendiri. Meski aturan dibuat sangat ketat tetap saja delek masih bergulir dengan mulus.

Sebelum hubungan kami berlangsung Dzikin merupakan mantan korban delek pada awal pertama mondok. Dia berhenti karena takut akan keadaan tersebut yag membuatnya tidak kerasan. Namun, dia kembali ke ponpes memang benar-benar ingin memurnikan diri tetapi malah menjadi mata rantai delek pula. Akhirnya, aku-pun terseret ke dalam lingkaran delek.

Mau tidak mau akupun juga merasakan kenyamanan saat bersama dia. Meski, Aisah tetap menjadi pasangan hidupku hingga saat ini. Namun, rahasia ini tidak dapat aku ungkapkan selain santriwan yang mengetahuinya. Aku memenjara diri dalam balutan kesucian islam. Meski mata membuka tapi hati yang berbicara bahwa aku adalah mantan pasangan delek.

***

10 tahun sudah aku melewati masa itu. Kenangan itu akan selalu menjadi tamparan pribadiku. Meski sekarang aku hidup dengan keluarga kecilku, tetap memori delek akan selalu terpendam hingga kedasar pikiranku.

Aku tidak mau mengingatnya, namun sejarah terukir karena cerita dan peristiwa. Kegagalan memurnikan diri dan memperdalam ilmu agama tercoreng dengan prilaku yang menunjukkan dosa. Meski niat terpupuk rapat, tapi ingatlah ada korban yang menyimpan dendam secara sengaja atau tidak sengaja. Itu bisa terjadi karena pemikiran yang terlanjur menganggap biasa hingga menjadi kebiasaan.

Delek, aku bukan mata rantaimu.

Jember, 15 Juni 2018

Penulis Rizki Subbeh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun