Mohon tunggu...
Rizki Subbeh
Rizki Subbeh Mohon Tunggu... Guru - SAYA ADALAH SEORANG GURU

Dekonstruksi Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Film

Resensi Film "Hichki"

4 Juni 2018   20:05 Diperbarui: 4 Juni 2018   20:27 14283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
doc. musicaloud.com

Perjalanan telah dimulai. Naina Mathur sangat bersemangat untuk membuktikan bahwa manusia tidak boleh melihat diri dari sebuah kekurangannya saja. Mathur menjadi wali kelas IXf di St. Notker's. Yang mana, kelas tersebut terkenal kegaduhan, kebodohan, dan kebrutalan oleh siswanya. Dalam satu ruang kelas IXf hanya terdapat 14 orang saja. Kelas itu juga mendapatkan ketidakadilan karena kondisi siswa yang sangat tidak nyaman. Identik kenakalan selalu melekat pada kelas yang dipegang oleh Mathur.

Pada suatu hari, awal masuk Mathur sebagai guru sudah mengalami tindakan tidak elok yang ditunjukkan oleh kelas tersebut. Namun, semangat Mathur tidak pernah padam meski harus melawan ketidakpercayaan dari beberapa guru di St. Notker's. Sebab, kelas itu sudah berhasil mengusir beberapa guru baru. 

Naina Mathur menganggap itu semua sebagai tantangan tersendiri serta sebagai pembuktian bahwa "tidak ada siswa yang buruk, hanyalah guru yang buruk". Ucapan ini menjadi landasan dari seorang guru Mathur. Meski dia mengetahui resiko untuk menjadi guru dengan keadaannya akan memberikan dampak negatif (olokan siswa karena cegukannya).

Mathur selalu memegang kuat kepercayaan untuk dihargai siswa harus melakukan beberapa tindakan yang menunjukkan "saya adalah guru". Dia percaya, "guru biasa hanya memberi ilmu, guru hebat membuatmu mengerti, guru sangat hebat akan menunjukkan cara mengamalkannya, tapi ada guru yang menginspirasi kita". Pondasi inilah yang dijadikan modal oleh Mathur untuk menghadapi siswa-siswi IXf sekaligus untuk membungkam beberapa guru termasuk Kepsek dan Wakasiswa yang telah meremehkan kelas tersebut.

hari demi hari telah Mathur habiskan dengan kelas IXf. Ini juga sebagai tanda bahwa guru Mathur masih bertahan untuk menghadapi kenakalan siswa. Banyak tragedi dan peristiwa yang di alami oleh Mathur. Mulai dari kursi duduk guru yang dipatahkan, kapur yang diisi dengan fosfor korek api, tong sampah yang diisi dengan petasan dan bola pimpong, dan paling sering adalah olokan gagap baginya.

tetapi dia selalu menampiknya secara sabar dan membalas dengan tindakan berlawanan. Dengan prilaku yang diterima oleh Mathur. Wakasiswa selalu menguslkan kelas IXf tidak layak menjadi siswa-siswi St. Notker's dan harus dikeluarkan dari sekolah favorit dan elit. Mendengar aduan tersebut Mathur selalu meminta welas asih dan kesempatan agar dapat membuktikan bahwa mereka tidak akan menjadi cover kenalkan di sekolah St. Notker's. 

Hingga akhirnya Mathur memberikan tantangan sebagai tanda keseriusannya akan mengubah mereka dari siswa brutal menjadi siswa perfeck seperti kelas unggulan lainnya. Hal ini langsung direspon oleh Kepsek serta Wakasiswa. Dengan adanya tantang ini, kemudian Kepsek memberinya waktu 4 bulan. Untuk membuktikan keberhasilan mereka serta nasib mereka dan nasib guru Naina Mathur.

Semenjak tantangan tersebut resmi. Naina Mathur mencari jalan agar mereka dapat berubah. Pada akhirnya Mathur mendapatkan cara mengajar yang efektif. Ini semua didapat setelah ia mendapatkan cerita kenapa kelas IXf mengalami ketidaksamaan dengan kelas lainnya. 

Dalam sejarah, siswa yang duduk di kelas IXf merupakan generasi trakhir dari perkampungan kumuh, miskin, brutal, dan bodoh. Dulu mereka bukanlah siswa St. Notker's. Mereka bisa bersekolah di St. Notker's karena sengketa tanah pada pemukiman kumuh tersebut berhasil dimennagkan oleh St. Notker's.

Dari sengketa ini, penetralan kawasan termasuk sekolah negeri tempat mereka bersekolah harus di gusur secara paksa. Itu semua untuk kepentingan St. Notker's agar dapat mendirikan gedung sekolah miliknya. 

Dan inilah awal bergabungnya kelas IXf di sekolahan favorit serta elit St. Notker's. Dari status mereka, guru-guru memberikan kelas berbeda sebagai bukti pembedaan strata dan perlakuan berbeda pula. Alur cerita inilah yang membuat kelas IXf nakal, brutal, dan bodoh sebagai pembrontakan atas perlakuan yang diperoleh oleh mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun