aku tak pernah menyangkal akan adanya waktu
hidup selalu berenang dalam kedangkalan atau kecuraman
sebagai batasan ujian diri menghadapi gejolak
pena-pena tak mampu menembus langit
sayatan kertas tak mampu menerbangkan cerita
untuk itu jalan ku buat meski harus melawan penantnya pikiran
nada sudah tak bernyawa
kehilangan jati diri meski banyak dorongan suara
tanpa terkendali harus menelan habis hujatan yang menerka
berjalan dalam lorong keramaian
bukan berarti menyejukkan hati
karena ku tau ada sekian cerita yang tak kunjung memakan hari
aku terpojok
dari serangkaian rajutan mimpi
membawaku kedalam bintik dengan menyimpan segala himpitan
yang masih buram tak kunjung memunculkan kebeningan
Salam
Jember, 13 Mei 2018