Mohon tunggu...
Karunia Indah Dwi lestari
Karunia Indah Dwi lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030003_uin suka

Its none sense Mahasiswa Universitas Islam negeri sunan Kalijaga_Ilmu komunikasi 2022

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Sumber Daya Alam Indonesia dengan Nilai Miliaran

2 Maret 2023   11:04 Diperbarui: 2 Maret 2023   11:13 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seriam adalah nama desa dari salah satu daerah yang berada di kalimantan barat. Desa seriam dibatasi oleh sungai jika ingin menyeberang ke kota. Daerah tersebut juga rata-rata ditanami oleh sawit milik Lim Hariyanto Wijaya Sarwono yang berasal dari samarinda Kalimantan timur, beliau go public pertama di singapura berupa perusahaan perkebunan lalu berlanjut sampai ke Indonesia yang salah satunya berada di desa Seriam. Perusahaan tersebut dikenal dengan  PT Bumitama Gunajaya Agro(BGA).

Perusahaan itu merekrut karyawan dari berbagai provinsi seperti dari daerah Jawa,Sumatra, Papua,  dan masih banyak lagi daerah-daerah yang diluar kalimantan yang datang untuk mencari nafkah di perusahaan tersebut. Karena keberagaman orang-orang tersebut menciptakan banyak sekali akulturasi antar budaya, serta hidup saling tolong menolong, toleransi dan menggantungkan satu sama lain.

Dari perusahan memberikan fasilitas perumahan di satu blok untuk tempat tinggal karyawan. Yang terdiri dari rumah permanen, rumah papan, masjid dan lapangan. Pekerjaan yang disediakan berupa pekerjaan kantoran seperti asisten, manager, dan krani ( yang melakukan input data ), lalu ada pekerjaan di lahan seperti menanam ,memupuk ,dan memanen sawit, ada juga yang menyemprot dan menebas rumput-rumput liar yang mengganggu pertumbuhan sawit. Selain itu juga masih banyak pekerjaan yang diberikan perusahaan perkebunan sawit tersebut.

Perusahaan BGA telah memaksimalkan cara agar bisa mengurangi biaya dengan membuat pabrik pengolahan sawit menjadi minyak mentahnya walau akhirnya nanti akan di ekspor keluar negeri untuk mengolahnya menjadi minyak matang (goreng). Pertama-tama yang harus dilakukan adalah para karyawan akan memanen buah yang telah masak, lalu akan diangkut menggunakan mobil truk atau DT dan dibawa ke pabrik untuk diolah menjadi minyak mentah. 

Di dalam proses pengelolaan sawit tersebut akan menimbulkan bau seperti jagung bakar tetapi menyengat gosong sehingga sangat mengganggu Indra penciuman masyarakat disana. Selain itu juga limbah hasil dari pengelolaan tersebut dibuang ke jalur yang telah dibuat dibawah tanah melalui pipa-pipa besar. Namun ada kalanya kecerobohan yang terlewat seperti ada beberapa pipa-pipa yang bocor sehingga mencemari tanah dan air yang ada disana. Hal tersebut membuat ikan-ikan yang tidak bisa menyelamatkan diri mati dan bagi ikan yang beruntung menyelamatkan diri dengan mencari tempat baru yang belum tercemari dengan limbah pabrik. 

Sawit adalah salah satu dari banyaknya sumber daya alam yang dapat diolah menjadi minyak goreng. Penghasilan yang dapat dihasilkan dari penjualan setiap ton nya mencapai miliaran. Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan memproduksi hingga 40 Juta ton dan menjadi CPO terbesar di dunia. Namun sayangnya Indonesia belum memiliki pabrik yang bisa mengolah sawit menjadi minyak goreng. 

Indonesia hanya mampu mengolah menjadi minyak mentah dan untuk pengolahan matangnya di ekspor keluar negeri. Padahal jika sudah di ekspor keluar negeri kita akan membelinya kembali setelah menjadi minyak matang dengan harga dua kali lipat lebih besar dari sebelumnya. Bayangkan saja betapa ruginya jika kita tidak bisa mengolahnya menjadi minyak matang dan malah memberikannya kepada negara luar yang pasti memperoleh keuntungan yang besar.

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki banyak sekali sumber daya alam yang melimpah, namun kita masih belum mampu untuk mengolah dan memanfaatkan dengan baik. Keuntungan yang kita peroleh bisa berkali-kali lipat jika bisa menemukan ide dan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Oleh karena itu pada tanggal 18 Agustus 2022 lalu di istana negara presiden Jokowi rapat bersama menteri koperasi dan usaha kecil dan menengah yaitu Teten Masduki membahas terkait pengelolaan produk turunan kelapa sawit serta menjelaskan program Hilirisasi (minyak merah berbasis koperasi yang memiliki kandungan vitamin A dan lebih sehat karena prosesnya sederhana dari pada minyak bening dengan harga terjangkau). 

Dari rapat tersebut memperoleh hasil bahwa presiden Jokowi setuju dengan program tersebut guna mengurangi biaya ekspor dan lebih terjamin lagi kualitasnya jika diolah langsung dari dalam negeri. Lalu keuntungan bisa digunakan untuk kebutuhan yang lain seperti mencicil hutang negara. Hal itu bagus jika bisa diterapkan kepada Sumber daya alam yang lain seperti pertambangan,kekayaan hayati dan objek wisata yang belum terkenal sebab letak dan geografis nya yang kurang strategis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun