Mohon tunggu...
kartoyono yono
kartoyono yono Mohon Tunggu... Novelis - Titeni Bakale ngerti, lossdol lanjut lehmu wasapan , yeng mantan nakokke kondo wae wes Dol .nek entek kuota tak tukokke pakete. iku tandane iku ora rindu, nanging kangen angete awakmu nduuk..kono ujo kekarepanmu apusiterus elah aku..lagi 10 tahun kok kowe minggat ambek dekne kono terusne nagtek 50 tahun engkas..mbok tutup tutupi Nomere mbik ganti ra oipo opo , wes honta ganti bakul sayur nagti tukang Las..titenono bakali ngerti dewekabeh ..bukti..
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Aquarius

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Disetelisasi Calonan Perangkat Desa Kembali ke Laptop

29 Oktober 2020   18:45 Diperbarui: 29 Oktober 2020   18:48 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BrataposMedia.ID_ Pati_ 29/10/2020_ -ddf- Disetelisasi -Desentralisasi Penjaringan Calon Perangkat desa di pati jadi Pembicaraan hangat baru baru ini . Ujian saringannya dimungkinkan diselenggarakan secara serentah di Kabupaten pati secara akumulasi se-Kabupaten Pati , dengan sitem komputerisasi dan chat . sedangkan panitian penyaringan di daerah masih skala Loikal dari sumber panitian main tunukan kepala desa yang dipertanyakan Kualifikasinya , Netralitas dan objektifitasnya , artinya sama juga Bohong .  

Untuk Disetelisasi Perangkat desa dimungkinkan juga masih juga dengan modus sama yakni  dugaan settingan- dis-stelisasi  , dikondisikan Orang -Orangnya Kepala Desa , baru orang orang jatahnya  Bupati disediakan kuota  tambahan yaitu Posisi aman di bawah Kades langsung " Kasie Perencanaan " yang dipaksakan secara  open Pengadaannya .  

hanya saja daql;am pengamatan penulis adanya Ganjalan anget dan annyel .  atau angel temen  kandhanane"memang nylekit dan mengganjal  di benak,namun itu nyata terjaqdi di desa . dimana Gerundelan itu selalu ada , tinggal bagaimana Pembaca mensikapinya .

 Apalgi dengan  Kurangnya informasi , pengetahuan yang luas  dan  keterbukaan Publik  yang fair , dimana sinyalemen ketertutupan itu Tampak sekali nyata Nyolot : tidak fair  dari mulai Sosialisasi bahkan sampai proses selanjutnya Yang diundang hanya orang-orangnya saja ( red.) . artinya  masih banyak celah-celah " Penyelewengan" tampak sekali dari  mulai  di Buka  Sosialisasi, pembentukan Panitiya , Melengkapi persyaratan , pembukaan pendaftaran , Uji Publik   dari penyaringan di tingkat desa sampia tingkat kabupaten nantinya , perkiraan akhir November  Ujian dilaksanakan  , dimana hanya  Peran  orang Orang-nya   Petinggilah  yang seolah Punya Kesempatan dan tidak dibuka untuk umum , hal itu harusnya ditepis sejak dini , Biar semua Berkompetisi  dan bersaing sehat dan fair  dalam kontestasi.

 sementara ada opsi  lain   Berpandangan kelasik  kalau yang di seting tentu hanya Orang dekatnya bahkan familinya Petinggi saja ,atau kalu  bukan Orangnya ya paling tidak orang berpengaruh di masyarakat , ,mendukung pencalonannya dulu dan atau yang memiliki angka Poin terbanyak di belakang nol nol nolnya . 

yang pastii utamanya adalah Orangnya petinggi " tentu sudah strat disteel, dipersiapkan jauh hari dengan di"abar" sebelum bertarung , sehingga lawan  jauh hari harus tbisa tersingkir dengan berbagai cara  karena dibungkam atau cara-cara kotor lainnya , bahkan tak jarang Para peserta sebelumm amasuk stadiun sudah di rekayasa dan dibiongkar aiob dan kasusnya diungkap semua  dengan alasan Uji Publik " banyak yang tersingkir karena dikriminalisasi sehingga Bisa di diskwalisfikasi  ditingkat pemberkasan,atau selanjutnya  misalnya sulitnya mencari Syarat SKCK , karena tidak ada orang deeakt di kepolisian dan  punya kedekatan dengan Orang dalam kejaksaan dan Pengadilan, inilah kesempatan mafia kasus, dan makelar kasus menutup perkara perkara kriminal , atau catatan catatan kriminal  calon- calon  perangkat desa yang memang benar Benar penuh cacat dimasyarakat, penuh catatan kriminal, namun Karena pengaruh Uang, modal. kekayaan , kedekatan dengan Orang tertentu atau kepala Desanya Bisa lolos  begitu saja dan surat punya surat bebas dari hukuman dengan acaman pidana oenjara  selama lima tahun di Pengadialn Negeri .-

panitia( dokpri)
panitia( dokpri)
ddf-

Hal ini dialami salah seorang Pendaftar an. SHR ,  salah seorang  pendaftar  lainnya dari Calon Perangkat desa Desa Njulu Tlkogorejo, DN yang juga mengeluhkan pelayanan  Mulai  Desa atau Pyang terkesan tidak ramah , tidak  membantu , mepersulit , tidak terbuka dan  selinthutan . 

Teki -teki  lainnya namun Bukan silang - sengketa   , Kejadian  yang berkembang di   Tlogorejo winong  harus dikawal sejak awal ' karena rumor Panasnya Petinggi pasti mati matian perjuangkan orangnya dengan segala cara bahkan menghalalkan segala cara " bagaimana bisa begini bagaimana bisa begitu ?  karena calon  disana hanya akan disaring " 4 Orang " , sedangkan Pendaftar yang  sudah masuk di  Kepanitiaan Pengadaan perangkat desa , Desa Tlogorejo, winong , Pati sudah ada  11 orang , dan Masih dalam taraf Uji Publik dan melengkapi data persyaratan yang tak ditentukan selesainya .  diadakannya Pengisian perangkat  Desa , memang agenda rutin dan biasa , Bukan rolling, melainkan pengisian SOTK dan pengisian Aparatur pelayanan Publik di Desa , sehingga  adalah suatu mekanisme birokrasi yang biasa , namun Proses penjaringannya yang janggal dan menimbul, kan teka teki itulah yang jadi Ganjalan para pendaftar . 

Belum ada jalannya saja sudah sikut sana sikat sini, jilat sana , jilat sini , bahkan tak ayal ada yang Mer'dukun"kan kursinya agar dapat di duduki . Kritik  mulai dibukanya  Pencalonan Perangkat desa di Tlogorejo Mulai ramai sejak dibuka sosialisai yang disinyalir  tidak terbuka, melainkan hanya Orang orangnya dekat petinggi saja yang diundang, sementara  tokoh Desa dan Masyrakat yang berseberangan sengaja tidak diundang . ini sangat Bertentangan dengan nilai Nilai Pancasila dan Demokrasi . 

Selama ini memang Pencalonan Perangkat di desa Menjadi ujung Tombak harapan masyarakat , sehingga Pola Pola kapitalis Kolonial , dengan penjaringan titip, KKN, settingan , Distelisasi , dan kucing kucingan Bukan saatnya lagi . ributnya umeg pencalonan perangkat desa akan jadi postulat baru Modus  klasik  dengan  cara Jegal menjegal di internal desa , sebelum para Peserta diserahkan Ke Kabupaten pati , hal ini mirip dengan calonan Militer dan penjaringan Kepolisian Indonesia  . 

Hanya saja Perbedaanya dimana tranformasi  Kondisi desa memperngaruhi Para Penmjaring maupun makelar jabatan , Pengaruh adata dan hirarkhi, serta Pangerstu oarang berpengaruh di desa yang terkadang bisa  akan menghambat  jalannya Penjaringan ,jika Potensi  konflik politik terbawa bawa dalam Pengaruh  calonan kepala desa pengaruhi  ritual pencalonan sarekat desa nantinya  .  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun