Mohon tunggu...
adi susilo
adi susilo Mohon Tunggu... Wiraswasta - pemerhati sosbud

Mendengar dan Berbagi Kabar

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Meluruskan Budaya Buang Obat Tidak Terpakai

19 Mei 2022   13:37 Diperbarui: 19 Mei 2022   13:40 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok.pribadi-makanan menjaga kesehatan tubuh

Hampir sebagian besar orang menggunakan obat obatan dalam memelihara kesehatan. Jenis obat yang umum dipergunakan adalah berbentuk tablet, kapsul dan sirup. Bagi yang tidak menyukai berbahan kimia lebih menyukai menggunakan jenis obat herbal yang memanfaatkan jenis berbagai tanaman yang disinyalir berkhasiat bagi kesehatan tubuh.

Penggunaan jenis obat kimia tidak bisa dihindarkan, sebagian besar telah mengkonsumsi baik yang berupa tablet, puyer, kapsul maupun sirup. Dari berbagai jenis obat yang beredar telah melalui proses penelitian dan uji coba oleh para ahli sehingga dokter merekomendasikan pemanfaatannya. Namun dari sisa obat yang belum dikonsumsi dan tubuh sudah merasa enak kembali maka sisa obat tersebut umumnya kita buang ke tempat sampah. Ini sudah dilakukan turun temurun apalagi sisa dari obat yang mengandung radiasi.

Obat mengandung radiasi ini kita ketahui setelah beberapa waktu lalu salah satu keluarga mengalami sakit dan langsung diketahui kangker stadium empat. Dari segi fisik tidak kedapatan tampak sakit berat namun nyeri yang selalu dirasakan dibagian dada dan punggung sehingga sebelumnya lebih suka berobat secara alternative. Kami sudah menyarankan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh ke salah satu rumah sakit yang dirasakan nyaman dan cocok. Padahal perusahaan dimana bekerja menjamin kesehatan tersebut, tetapi tidak mau dimanfaatkan karena takut sama dokter dan rumah sakit.

Setelah mengikuti saran untuk melakukan cek meyeluruh dan hasil laborat sudah keluar, kakak memutuskan tetap melanjutkan berobat alternative. Dalam menjalani pengobatan alternative selama kurang lebih satu bulan dan kita sempat berkunjung ke tempat dimana pengobatan dan penyembuhan berlangsung. Kami sempat berbincang bincang dengan pengasuh pengobatan tersebut dan menceritakan saat pertama kali datang bapak pengasuh sudah was was takut kalau kakak mu meninggal ditempat ini.

Pesan yang disampaikan adalah hati dibuat senang dan silahkan beraktivitas sebagaimana biasanya agar tidak memikirkan penyakit tersebut. Diperoleh hasil dari metode transfer penyakit kepada hewan. Dan hasil penyembelihan hewan yang dijadikan sebagai media menunjukkan bahwa organ yang mengalami sakit kiranya sama posisinya serta letak dan bidang sesuai hasil laboratorium medis. Otomatis penanggulangan menggunakan obat obatan herbal.

Setelah dirasa cukup tinggal di tempat pengobatan alternative, kembalilah kerumah untuk pemulihan. Belum ada satu minggu dapat kabar dari istrinya kalau kondisi menurun, jalan dari tempat tidur menuju kamar mandi pun sudah tidak kuat. Esoknya kami putuskan untuk pengobatan secara medis dengan mengirimkan ke rumah sakit untuk penanganan yang lebih baik. Dirumah sakit bertemu dengan dokter yang membidangi dan menyampaikan ada satu hasil lab yang harus diambil untuk mengetahui dan jenis obat yang akan diberikan.

Setelah hasil lab disampaikan disitu analisis dokter memutuskan mengirimkan hasil lab tersebut ke lab yang lebih canggih di Jakarta untuk menentukan saran metode dan jenis pengobatan yang cocok untuk pasien. Dokter menyaraknan sambil menunggu hasil lab yang dikirim ke Jakarta kembali, tindakan pengobatan dapat dilakukan dirumah terlebih dahulu sambil hasil lab kembali  dari Jakarta.  

Diberikan petunjuk cara menyajikan dalam membuka pil tersebut harus menggunakan sarung tangan serta gelas yang digunakan jangan bercampur dengan anggota keluarga yang lain. Termasuk dalam hal mencuci pakaian pasien harus menggunakan ember tersendiri. Disampaikan bahwa kandungan obat tersebut dapat meninggalkan radiasi.

Dari sinilah yang biasanya kita mengenal obat obatan bebas ternyata ada obat yang cara penanganannya dilakukan dengan cara seksama, apalagi terhadap sisa obat yang sudah kadaluarsa yang sempat tersimpan dirumah pada umumnya akan dibuang ke tempat sampah. Membuang sisa obat bisa membahayakan orang lain bila ditemukan di tempat pembuangan akhir. Sepertinya sekarang ini ada model baru penanganan terhadap obat sisa yang dipakai rumahtangga dapat dikembalikan atau ada semacam apotik yang menerima membantu menampung obat obatan yang tidak dipakai lagi. Langkah tersebut mungkin dapat menghindari bahaya pencemaran atau radiasi pada lingkungan dalam hal perlakuan sampah obat.

Sosialisasi penanganan sisa obat obatan yang sudah tidak dikonsumsi lagi perlu dilakukan oleh para ahli dibidangnya. Masih banyaknya budaya membuang sisa obat ketempat sampah sembarangan yang dimungkinkan perlu adanya pembelajaran perlakuan terhadap sisa atau sampah dari hasil obat obatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun