Mohon tunggu...
adi susilo
adi susilo Mohon Tunggu... Wiraswasta - pemerhati sosbud

Mendengar dan Berbagi Kabar

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Merasakan Gempa dan Upaya Menghadapinya

15 Januari 2022   14:57 Diperbarui: 15 Januari 2022   14:59 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gempa Bumi merupakan salah satu satu jenis bencana yang kita ketahui. Pertama kali merasakan gempa adalah ketika  tinggal di NTB kira kira menjelang dinihari dibangunkan oleh jatuhnya hiasan dinding jatuh kelantai. 

Ketika terbangun berasa seperti naik ferry digoyang goyang secara halus tetapi durasi cukup lama kalau dihitung kira kira hingga delapan detik. Dengan kurun waktu itu para warga yang merasakan  berlarian keluar dari rumah masing masing. 

Pada jaman ini masih belum ada teknologi informasi untuk mengetahui secara cepat titik gempanya ada dimana. Setahun setelah kejadian ini merasakan gempa kembali pada saat  begadang malam, sehingga banyak yang merasakan saat itu. Dengan kejadian tersebut kita memahami lagi tinggal di daerah atau wilayah rawan bencana dan nampaknya warga sudah terbiasa dengan kondisi tersebut.

Merasakan gempa kembali untuk ketiga kalinya adalah ketika mengikuti salah satu kegiatan di gedung berlantai delapan. Pada saat sesi siang setelah istirahat sholat makan dan merokok ( ishomaro ) kita dikejutkan suara dari dinding dinding kaca gedung dan layar LCD bergoyang goyang, para peserta merasa panik apalagi terdengar penghuni gedung dari lantai lain berlarian menuruni tangga dan terdengar juga suara benda terjatuh kelantai. Dalam situasi tersebut diantara para peserta meneriakkan untuk mendekat ke pilar gedung terdekat. 

Dalam situasi itu para peserta mengikuti instruksi tersebut untuk mendekat pada pilar yang terdekat. Beruntung tidak berlangsung lama hanya hitungan detik saja.

Untuk ke empat kalinya merasakan gempa terjadi saat gempa di Jogja dan Klaten, yang ini benar benar kita terlempar dari tempat tidur. Ternyata setelah kejadian tersebut memang  dampak kerusakan untuk wilayah  lintasan jalur gempanya baik korban jiwa hingga kerusakan bangunan sangat dahsyat.

Dari rangkaian bencana tersebut kata mitigasi bencana mulai dipopulerkan pada saat itu pula radio BBC menginisiasi bagaimana menghadapi dan kesiapan bilamana terjadi suatu bencana. Kegiatan ini ini rupanya dilakukan safari ke berbagai kota dan mengajak kepada Daerah baik pemda dan pemkot serta masyarakat dalam menghadapi bila terjadi bencana untuk apa dan siapa melakukan apa. Karena dinilai penangan bencana sepertinya tanggung jawab pemerintah pusat. Diharapkan seluruh stakeholders dapat bekerjasama dalam menghadapi setiap bencana yang akan terjadi.

Seiring berjalannya waktu telah dilakukan semacam diseminasi kebencanaan baik di kantor kantor, sekolah dan perusahaan perusahaan dilakukan pelatihan dan pembekalan dalam menghadapi bencana. Maka sekarang tidak asing lagi kita melihat tulisan titik kumpul di setiap bangunan bangunan dan pembentukan badan penanggulangan bencana di setiap pemerintah daerah. BMKG selaku ujung tombak informasi terkait cuaca dan iklim terus mengingatkan akan potensi bencana yang akan terjadi. Ramalan cuaca sangat diperlukan karena fungsinya untuk mengingatkan dan keselamatan.

Statement dari kepala BMKG akhir akhir ini jangan disepelekan karena dari sisi pengetahuan sudah ahli dibidangnya. Demikian halnya ramalan ramalan tokoh kejiwaan juga menyampaikan hal tersebut. Dengan adanya sinyal tersebut kita dapat bersiap diri dan lebih mendekatkan pada Sang Khalik untuk memperbanyak doa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun