Mohon tunggu...
adi susilo
adi susilo Mohon Tunggu... Wiraswasta - pemerhati sosbud

Mendengar dan Berbagi Kabar

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Membangun Optimisme ala Shin Tae-yong

2 Januari 2022   19:10 Diperbarui: 2 Januari 2022   19:30 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Laga final AFF 2020 menarik publik tanah air karena tim nasional mampu melaju pada puncak acara berhadapan dengan tim Thailand. Banyak yang menantikan pertandingan dengan menyempatkan waktu untuk segera duduk dihadapan layar televisi. 

Saat leg pertama dimaiknan kami sempatkan membuka streaming disela sela sambil menunggu lampu traffic menyala hijau, ternyata pertandingan sudah berjalan 14 menit dan terpampang skor 1 untuk Thailand. 

Kami melaju memasuki tol untuk mempersingkat waktu agar sampai dirumah. Memasuki jalan jalan kampung tampak sepi dan saling bergerombol di setiap pos kampling ternyata pada nonton bareng siaran final sepakbola AFF yang disiarkan langsung TV.

Melihat antusiasnya para warga masyarakat menantikan tim nasional besutan Shin Tae Yong yang konon telah memahami kelemahan timnas selama ini dan mengawali latihannya dengan membawa asistennya untuk melatih fisik timnas agar sanggup bermain dua babak karena umumnya setiap menjalani laga, di babak kedua stamina mulai berkurang dan semangat juang menjadi loyo juga setiap duel mengalami kalah kuat.

Harapan dan optimisme yang dibangun STY telah dimainkan dengan apik oleh timnas pada saat leg kedua dimulai. Menjadi pertanyaan publik penggemar timnas mengapa dalam leg pertama tidak berani memainkan seperti pada leg kedua tersebut. Dengan hasil skor 2-2 publik merasa puas atas sajian penampilan timnas. Mayoritas warga mengapresiasi penampilan timnas malam itu walau mengalami kekalahan.

Dari besutan STY terhadap timnas ada beberapa hal yang menarik dalam penampilan setiap laga yaitu sisi stamina tim telah dibangun dan para pemain siap berduel main keras dengan kaki disamping teknik dan startegi yang diberikan dalam porsi latihannya. Perbaikan pola makan yang mempengaruhi fisik para pemain untuk membentuk otot yang kuat dapat ditunjukkan oleh postur yang proposional dalam diri pemain timnas.

Pelatih STY mulai mengajarkan filosofi bermain bola yang mana sesuatu ini seperti hilang dalam jati diri timnas. Dalam penampilan bermain selama 90 menit mental para pemain telah terbangun, sehingga STY banyak dicintai oleh para netizien dan penggemar bola tanah air mirip drama Korea.

Disamping sebagai runner up timnas Indonesia pada gelaran AFF 2020 ini mendapat gelar tim fair play, terdapat pula Pratama Arhan mendapat predikat pemain muda terbaik piala AFF 2020. Terkait hasil final piala AFF 2020 perlukah PSSI mempertahankan pelatih STY. Hal ini kita serahkan kepada PSSI selaku yang mempunyai kewenangan apakah lanjut atau selesai. 

Namun telah ada kepastian dari Menpora kalau kontrak STY selaku pelatih timnas Indonesia diperpanjang, rencananya akan disiapkan menjadi pelatih timnas Indonesia dalam gelaran FIFA World Cup U-20 tahun 2023. Tentu hal ini bisa menjawab teka teki harapan netizien selama ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun