Generasi muda sebagai penerus perjuangan bangsa perlu ditingkatkan pembinaan dan pengembangannya menurut kacamata orang tua. Pembinaan dan pengembangan generasi muda merupakan tanggungjawab bersama antara orangtua, keluarga, masyarakat dan lingkungan.Â
Sekilas menengok kembali sejarah kita telah dibangkitkan dengan adanya ikrar sumpah pemuda yang dapat menyatukan pandangan.Â
Dalam masyarakat Indonesia dengan ciri kebhinnekaan terkandung banyak perbedaan pandangan sosio cultural yang secara potensial merupakan kerawanan.
Adanya kerawanan tersebut dapat berkembang menjadi ketegangan terutama apabila perbedaan pandangan dimanifestasikan dalam bentuk interaksi yang saling bertentangan. Hal ini ditandai oleh semakin renggangnya persatuan dan semakin pudarnya toleransi.Â
Belum lagi masalah secara global seperti pencemaran lingkungan, perubahan suhu, lalulintas narkoba, teroris internasional.Â
Menjadikan batas batas Negara semakin mudah ditembus. Karena itu salah satu persoalan pokok bangsa adalah bagaimana memelihara nilai nilai luhur bangsa dengan segala proses penyesuaian menuju masyarakat modern.
Sekarang telah memasuki era digitalisasi dan perjuangan para pemuda mulai bergeser melalui media social. Upaya melakukan kritik, jejak pendapat dan ajakan untuk vote suatu issue strategis mudah dilakukan tanpa melalui pertemuan fisik.Â
Untuk menampung daya kritis para generasi muda perlu juga diwadahi dan diarahkan untuk membentuk pemuda Indonesia menjadi kader bangsa yang tangguh yang memiliki wawasan kebangsaan yang luas dan upaya meningkatkan daya saing untuk mengatasi berbagai tantangan pembangunan.
Diangkatnya tema  Bersatu, Bangkit dan Tumbuh dalam peringatan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021 yang di launching oleh Kemenpora.Â
Mengingatkan kembali kesadaran pemuda sebagai warga Negara yang bertanggungjawab terhadap kehidupan dan masa depan bangsa nya.Â
Daya kreasi para muda dan semangat menjaga Negara dapat dicontohkan dari salah satu pengalaman adanya serangan cyber dari luar terhadap salah satu laman pemerintah.Â