Mohon tunggu...
Kartika Wulansari
Kartika Wulansari Mohon Tunggu... Desainer - Disainer

Suka pada cita rasa berkelas

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan Mereduksi Soal Palestina-Israel

22 Mei 2021   06:33 Diperbarui: 22 Mei 2021   06:54 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konflik Palestina dan Israel mengalami babak baru. Israel melakukan agresi yang luar biasa dahsyat. Serangan yang dilakukan pada Ramadhan lalu itu disebut Israel karena sebelumnya pasukan Hamas di pihak Palestina sudah menyerang pasukan mereka.

Namun serangan yang dilakukan Hamas tidak seberapa jika dibandingkan dengan serangan yang dilakukan oleh Israel. Bayangkan saja berapa orang menjadi korban dan berapa ribu orang terdampak. Al-Jazeera melaporkan bahwa pada 17 Mei 2021 sedikitnya 198 orang termasuk 58 anak-anak telah tewas di jalur Gaza. Selain itu ada lebih dari 1.300 warga Palestina yang terluka.

Jumlah itu belum termasuk ribuan orang pengungsi palestina yang berangsur meninggalkan negara itu menuju beberapa negara tetangga seperti Mesir, Suriah dll. Mereka telah mengalami hal yang sangat buruk dan Israel seperti tanpa belas kasihan membombardir mereka dengan serangan roket dan senjata pamungkas lainnya.

Puluhan negara bersimpati atas kejadian itu. Sebagian besar mengutuknya. Mereka merasa bahwa apa yang dilakukan Israel merupakan tindakan arogan yang tidak bisa diterima oleh akal sehat. Bukan saja soal dahsyatnya serangan namun juga soal Hak Azazi Manusia (HAM) . Bagaimana mungkin sebuah negara menyerang sipil termasuk wanita dan anak-anak yang sedang melakukan ibadah sholat tarawih.

Indonesia juga sudah berbuat sesuatu. Antara lain bersikap tegas mengutuk Israel dalam sidang OKI (organisasi negara Islam) dan bersikap tegas dalam PBB. Terlebih Indonesia adalah anggota Dewan Keamanan PBB yang punya kewenangan dalam menekan sebuah negara atas tindakan agresi terhadap negara lain.

Aksi solidaritas berlangsung di berbagai belahan dunia. Simpati dan bantuan mengalir untuk negara Palestina. Dunia, mulai dari negara-negara Asia, Eropa hingga Amerika. Mereka mengutuk aksi militer Israel yang kian arogan menyerang wilayah Palestina.

Di Indonesia, simpati juga dialamatkan ke Palestina. Negara yang sama-sama berpenduduk mayoritas Islam ini bisa merasakan kepiluan yang dialami oleh negara yang diagresi oleh Israel. 

Bagaimana tidak, Palestina merupakan contoh nyata di mana aksi kolonialisme masih dilakukan pada masa global mengedepankan demokratisasi dan diplomasi. Kekerasan seharusnya sudah ditinggalkan karena diplomasi yang dilakukan tiga pihak (Israel- PBB dan Palestina) dilakukan, namun perjanjian internasional itu tidak dihargai oleh Israel.

Bahwa Israel salah, iya. Bahwa Israel melakukan pelanggaran HAM, Iya. Bahwa Palestina menderita, iya. Namun apa yang terjadi di kawasan itu adalah masalah politik dan bukan semata masalah agama. Sehingga kita juga seharusnya peka dam kritis terhadap narasi-narasi kebencian, kutukan dan kritikan keras terhadap Israel. Masalah politik, jangan direduksi ke masalah agama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun