Mohon tunggu...
Kartika Maharani
Kartika Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kartikamr

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peranan Sektor Pertanian dalam Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia

6 Mei 2021   23:24 Diperbarui: 6 Mei 2021   23:57 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada saat ini, Indonesia sedang dihadapkan pada masalah ketenagakerjaan yang cukup kompleks. Kontribusi dari sektor pertanian ternyata tidak diimbangi dengan kebijakan yang sepenuhnya pro terhadap pertanian. Permasalahan tersebut, sebagian merupakan imbas dari krisis ekonomi yang terjadi beberapa waktu lalu yang berakibat pada tingginya angka pengangguran. Masalah lainnya yang dihadapi adalah masalah kualitas tenaga kerja yang rendah, upah, jaminan sosial dan lain-lain. Di tengah rumitnya permasalahan tersebut, sektor pertanian masih memiliki peran yang penting dalam menyerap tenaga kerja yang ada. Kontribusi sektor ini dalam ketenagakerjaan masih sangat tinggi walaupun ada kecenderungan semakin meningkatnya pertambahan tenaga kerja pada sektor industri, jasa dan perdagangan. Kontribusi dari sektor pertanian ternyata tidak diimbangi dengan kebijakan yang sepenuhnya pro terhadap pertanian.

Dinamika peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja mengalami pasang surut sehingga penambahan atau pengurangan kesempatan kerja sektor pertanian terjadi antar wilayah kabupaten/kota dan antar waktu. Pengurangan atau penambahan penyerapan tenaga kerja sektor pertanian ini dimungkinkan oleh kemudahan akses transportasi antar daerah sehingga mobilitas tenaga kerja antar daerah dan antar sektor dapat lebih lancar. Perubahan penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian membawa perubahan dalam penyerapan tenaga kerja di semua sektor. Menurunnya peranan sektor pertanian berdampak pada menurunnya penyerapan tenaga kerja total di semua sektor yang ada.

Masalah lain yang dihadapi oleh Indonesia adalah kualitas tenaga kerja yang masih rendah. Walaupun angka pengangguran pada lulusan perguruan tinggi terus meningkat, tetapi sebagian besar tenaga kerja Indonesia merupakan lulusan pendidikan dasar (SD-SMP) yang tentunya memiliki daya saing yang relatif rendah. Permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia meliputi berbagai aspek, baik menyangkut masalah pengangguran, kualitas, upah, jaminan sosial, permasalahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri dan lain-lain. Pada tahun  2005,  dari  155,549,724  juta  jiwa  penduduk  usia  kerja  terdapat 105.802.372 juta atau 68 persen angkatan kerja. Dari angka tersebut, jumlah pengangguran terbuka mencapai 10.854.254 jiwa. Antara desa dengan kota, terdapat perbedaan angka pengangguran terbuka yang tidak begitu besar yaitu 4.965.960 jiwa di desa dan 5.888.294 jiwa di kota.

Indonesia juga masih dihadapkan pada masalah upah dan kesejahteraan pekerja yang relatif rendah. Pada satu sisi, upah merupakan daya saing yang menguntungkan karena akan menarik investor luar negeri untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Namun, bagaimanapun upah yang rendah juga merupakan kenyataan yang harus diubah karena menyangkut kesejahteraan tenaga kerja. Dilihat dari sisi upah, sektor pertanian merupakan sektor yang tingkat upahnya paling rendah dibanding sektor lainnya. Rata-rata upah pada sektor pertanian hanya mencapai Rp. 343.893,-/bulan. Kondisi ini makin diperparah oleh semakin tingginya kenaikan harga kebutuhan pokok yang berakibat berkembangnya kemiskinan di kalangan petani.

Masih tingginya peran sektor pertanian dalam menyerap tenaga kerja yang ada saat ini, menunjukkan bahwa pemerintah perlu menempatkan sektor ini sebagai sektor yang penting untuk dikembangkan bersama-sama dengan sektor lainnya. Kebijakan-kebijakan yang dibuat hendaknya memberikan iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya sektor pertanian.Masih tingginya peran sektor pertanian dalam menyerap tenaga kerja yang ada saat ini, menunjukkan bahwa pemerintah perlu menempatkan sektor ini sebagai sektor yang penting untuk dikembangkan bersama-sama dengan sektor lainnya. Kebijakan- kebijakan yang dibuat hendaknya memberikan iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya sektor pertanian. Sektor pertanian sampai saat ini masih ditempatkan pada posisi marginal, sehingga produktivitasnya paling rendah diantara sektor lainnya. Oleh karena itu, sudah saatnya pemerintah perhatian penuh ditujukan untuk menjadikan sektor ini memiliki daya saing dan berkontribusi besar terhadap perekonomian di Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun