Dalam duduk dan diamku, lamunanku membawaku pada kisah 1 tahun silam, yang lukanya susah payah ku obati hingga hari ini.
Aku ingat betul, hari itu hari jum'at. Aku tengah makan siang sendirian di pantry tempat  kerjaku.
Assalamu'alaikum.. Ini WA nya Alesha bukan ya ?
Ku balas seadanya, menjawab pertanyaan si pengirim pesan
Wa'alaikumussalam.. Iya saya, maaf ini siapa ?
Aku tidak mengecek lagi perihal pesan itu. hingga 2 hari kemudian, masuk pesan berikutnya dari nomor yang sama, isinya membuatku terkejut hingga membuat jemariku gemetar hebat saat membalas pesan tersebut
Oh iya, sebelumnya cuman mau bilang kalau saya tidak suka kamu masih berkirim pesan dengan Yafi seperti kemarin-kemarin. Jadi Maaf kalau terkesan membatasi. Terima Kasih
Aku mengingat apa pesan terakhir yang ku kirim kepada Yafi, ternyata hanya soal banjir. Aku menanyakan kabarnya apakah rumahnya terkena banjir atau tidak, sebab media memberitakan bahwa daerah tempatnya tinggal merupakan salah tau daerah yang terkena dampak banjir terparah.
"Aku temanmu kan Yaf ? masih temanmu kan ? lalu, siapa dia ini Yaf ?" pertanyaan ini berkecambuk dalam benakku.
Baik, aku harus membalasnya
Sebelumnya mohon maaf juga. Saya Cuma temannya Yafi dan hanya berkirim pesan dengan Yafi jika ada hal yang perlu saja. Tanpa dimintapun saya juga sudah tidak menjalin komunikasi intens dengan Yafi