Mohon tunggu...
Miss KarHan
Miss KarHan Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya suka menulis

"Rasa itu sastra, lalu kata ibarat mantra" -MissKarHan-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah tentang "Awan"-ku (1)

12 November 2019   22:10 Diperbarui: 12 November 2019   22:15 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Heru diam, ketakutannya mungkin membuatnya tak mampu bersuara

Tak lama awan merogoh kocek jaket kulitnya, ternyata awan mengambil dua lembar uang 10rb.

"jangan malak lagi ya nak, ndak boleh jambak-jambak anak perempuan, ini ambil om kasi uang" ucap awan kembali dengan lembut sambil menyodorkan uang tersebut pada Heru dan obi.

Hal yang dilakukan awan itu ternyata membuat mereka terisak, menangis. Aku dan rika yang  menyaksikan kejadian itu juga ternyata ikut menangis. Mereka tak bergeming. Terus menangis semakin keras. Awan juga, tetap dengan posisi tangannya yang menyodorkan uang.

"sudah, sudah.. om kan ndak marah, om ndak mukul, ambil nak" suara lembut awan kembali terdengar setengah membujuk

Akhirnya tangan obi lebih dulu menggapai uang 10rb itu, sambil menyeka air matanya. Selanjutkan Heru mengikuti jejak obi yang juga mengambil yang 10rb itu. Setelah itu, awan terseyum menyalakan motornya dan pergi. Aku yang penasaran dengan kedua anak itu terus menoleh kebelakang. Ternyata rika juga sama. Terlihat mereka masih sesekali terisak dengan tetap terus memandang kearah motor kami yang terus melaju menjauhi mereka.

Sesampainya diblok asrama rumah kami, terlihat mama dan tante wanto duduk menunggu kami diteras rumahku. Saat motor berhenti didepan rumah tante wanto dengan tidak sabar bertanya

"ketemu ndak pak toro ? diapakan anak-anak itu ?" tanya tante wanto

"ketemu bu, sudah beres" jawab awan

"syukurlah, ayo rika kita pulang" jawab tante wanto puas, lalu mengajak rika pulang kerumah mereka yang berjarak 2 rumah setelah rumah kami.

Selepas tante wanto dan rika pulang, giliran mama yang penasaran. Kepada mama, awan menceritakan semuanya. Dan dari cerita awan pula aku tau alasan mereka awan memberi mereka uang dan tidak memarahi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun