"enggak, becanda ra"
Mereka lalu ke kasir dan membayar kedua ice cream, kemudian keluar mini market dan duduk dibangku panjang yang biasa diduduki pelanggan cilok milik Mang Faisal. Â Â Â Â Â Â Â
"nih ice cream mu da, eh iya tadi katanya mau kasi tau alasan kenapa hari ini datangnya nggak terlambat" Aira membuka percakapan sambil menyodorkan ice cream rasa vanilla kepada Hermada.
"makasih, yakin mau dengerin ? eh bentar ya" Hermada mengeluarkan handphonenya lalu terlihat serius membalas pesan yang masuk, Aira hanya diam menunggu Hermada selesai dengan urusan di handphonenya sambil menikmati ice cream coklat yang sesekali menetes menyentuh tangannya
"jadi gini ra, aku tadi berantem hebat dengan mamaku" Hermada memulai bercerita handphonenya tidak lagi terlihat ada pesan yang masuk.
"terus?" jawab Aira cepat karena penasaran
"Aku langsung kesel ra, diomelin dan dituduh macam-macam. Jadi begitu tadi mamaku sedang memarahiku aku langsung pergi tanpa pamit" Hermada melanjutkan ceritanya dan mulai terlihat menunduk
"tadi aku ketempat temanku didaerah ciledug, trus mamaku kirim whatsApp yang membuatku merasa bersalah dan durhaka, ini ra" Hermada memberikan handphone yang dari tadi digenggamnya kepada Aira, menunjukkan percakapannya dengan kontak bernama "Mama As". Mungkin itu nomor handphone mamanya dengan provider kartu As.
Mama As : Kamu kalo udah nggak mau diperhatiin sama mama bilang sama papa biar mama nggak repot-repot urusin kamu
Hermada : Bukan gitu ma, mada nggak suka mama over protectif ke mada. Mada udah gede ma, udah kuliah bahkan udah juga udah kerja kan ma.
Mama As : coba kamu tanya sama temenmu yang udah nggak punya mama, gimana rasanya ?