Mohon tunggu...
Miss KarHan
Miss KarHan Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya suka menulis

"Rasa itu sastra, lalu kata ibarat mantra" -MissKarHan-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Mencintai dengan Melepaskan

29 Agustus 2019   18:46 Diperbarui: 29 Agustus 2019   19:14 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Yang terjaga hanya untuk yang menjaga, yang baik juga pasti buat yang baik, dan harusnya sesuatu yang baik dijemput dengan cara yang baik.  Perintah Allah itu jelas kan? Janganlah kamu mendekati Zina, tau kan kalo jangan itu artinya tidak boleh? Tapi kenapa masih saja banyak yang mengabaikannya?

Mengaku mencintai Allah dan Rasulnya, tapi untuk melepaskan diri dari cinta yang salah kenapa susah sekali? Ya, saya tau, masalah hati bukan masalah main-main. Tapi, kita juga tidak boleh lupa bahwa kita itu hamba-Nya Dia yang Maha Membolak-balikkan hati. Kalau dirasa berat buat melepaskan sesuatu yang sudah jelas-jelas salahm ya sok monggo, silakan minta bantuan sama Allah. Allah pasti membantu hamba-Nya yang ingin lepas dari dosa. ingat loh, pacaran bukan dosa yang main-main

Kalimat terkahir yang diucapkan Ustadzah kala itu benar-benar membuatnya tersentak, saat mendengar itu dadanya sesak sekali. Ia merasa sangat amat berdosa. Dan saat ini ketika ia mengingatnya lagi, sesak didada itu datang beriringan dengan kebingunan bagaimana mengakhiri hubungannya dengan Yafi.

Setelah berhari-hari, dengan tetep terus meladeni yafi seperti biasanya, akhirnya Alesha mengirimkan pesan singkat yang akhirnya membuat hubungannya dengan yafi benar-benar berakhir.

Yaf, Aku tau ini akan terdengar sebagai alasan klasik. Tapi sungguh aku benar-benar takut Allah tak ridho dengan kita. Kamu tau yaf ? pacaran itu dosa yaf. Dan aku ingin kita selesai disini. Sungguh tidak ada laki-laki lain yang saat ini kucintai selain dirimu. Maaf yaf, Aku mau putus. Tentu saja saat itu Yafi kaget sekali. Tak percaya dan berusaha keras memikirkan apa salahnya.

Kamu serius? Aku benar-benar tak percaya. Entah apa salahku atau mungkin kamu sudah ada yang lain. Alesha, aku tak pernah sesayang ini sama perempuan setelah ibuku sendiri. Tak pernah setakut ini kehilangan, dan tak pernah selama ini menjalin hubungan special dengan perempuan. Hanya kamu Alesha. Tolong pertimbangkan lagi. Aku sungguh tak ingin kehilanganmu.

Alesha semakin merasa bersalah, tapi bagi Alesha keputusannya untuk meninggalkan dosa pacaran sudah bulat. Ia ingin menjadi yang menjaga untuk yang terjaga, ia ingin menjadi baik untuk yang terbaik.

Maafkan aku yaf, aku harus mengakhiri semua ini. Jika kamulah yang Allah tulis berdampingan dengan namaku di lauh mahfudz maka sejauh apapun kita kelak dipisahkan, takdir Allah lah yang akan mempertemukan. Demi Allah, tidak ada laki-laki lain yaf, masih dirimu yang kuanggap istimewa.

Entah apa yang yafi rasakan, setelah pesan terakhir yang dikirim Alesha itu yafi hilang bak ditelan bumi dan sampai saat ini, saat Alesha tengah duduk melamun di Apartement pribadi miliknya, ia juga tak tau bagaimana kabar Yafi sekarang.

"Yaf, apa kabar ? masihkah aku yang ada dihatimu yaf? Ataukah sudah tergantikan sebab luka yang tak pernah bermaksud ku goreskan dihatimu?. Aku masih sama Yaf, tidak pernah jatuh cinta pada siapapun selain pada dirimu. Dan aku masih sama, tak ingin lagi menjalin hubungan yang salah"

Tak terasa bulir-bulir bening air mata jatuh menggapai pipi Alesha. Sudah 4 tahun ia menyendiri, memengang prinsip untuk tak mau lagi mendekati dosa pacaran. Umurnya sudah lumayan matang untuk dipinang, dan dikepalanya hanya ada Yafi seorang. Akankah cinta Alesha akan tetap bermuara pada seorang Yafi Rifbami. Atau akan berbelok dan berujung pada orang lain. Wallahu A'lam Bish-shawab. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun