Mohon tunggu...
Kartika Tjandradipura
Kartika Tjandradipura Mohon Tunggu... Co-Founder Writing for Healing Community

Penulis dengan tujuan utama yaitu untuk meningkatkan mental health awareness dan self compassion. Untuk mengenal tulisannya lebih jauh, bisa dilihat di akun Instagram : @kartika_olive

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Uang atau Harga Diri, Saat "Ditanggung Suami" Jadi Jerat Tak Kasat Mata

25 Februari 2025   09:56 Diperbarui: 6 Maret 2025   12:13 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber: pexels/Karolina Grabowska )

Di sebuah meja makan, seorang istri menghela napas sambil melihat tagihan yang menumpuk. Suaminya, dengan nada ringan, berkata, "Tenang, aku masih bisa handle semuanya."

Kalimat itu terdengar seperti janji manis, tapi bagi sebagian ibu rumah tangga yang sudah lama hiatus bekerja, itu bisa terdengar seperti borgol emas.

Banyak perempuan memilih berhenti bekerja setelah menikah atau memiliki anak. Keputusan itu sering diambil dengan keyakinan bahwa keluarga adalah prioritas utama. 

Namun, waktu berjalan, anak-anak mulai tumbuh, dan sesuatu yang tadinya terasa sebagai pilihan mulai berubah menjadi keterbatasan. Rasa ingin kembali produktif muncul, bukan sekadar karena uang, tetapi karena harga diri yang mulai terasa luntur di mata pasangan dan lingkungan.

Pernahkah kita bertanya, mengapa banyak ibu rumah tangga yang ingin bekerja lagi meskipun finansial keluarga baik-baik saja? Jawabannya sederhana: eksistensi diri.

Perempuan yang dulu mandiri kini merasa terjebak dalam narasi "pengasuh rumah tangga", kehilangan daya tawar dalam percakapan finansial, dan perlahan menjadi pihak yang hanya "ditanggung" dalam ekonomi rumah tangga.

Ketergantungan Finansial: Berkah atau Jerat?

Ketika seorang perempuan menikah dan berhenti bekerja, ketergantungan finansial pada suami bisa terasa wajar. Toh, rumah tangga dibangun bersama. Suami bekerja di luar, istri mengurus rumah. Sebuah simbiosis sempurna, bukan?

Namun, ada garis tipis antara berbagi peran dan kehilangan kendali atas diri sendiri. Saat perempuan tidak memiliki penghasilan sendiri, sering kali ada rasa sungkan untuk meminta lebih. 

Ada ketakutan dinilai boros, ada perasaan bersalah jika ingin membeli sesuatu untuk diri sendiri. Bahkan dalam rumah tangga yang sehat sekalipun, ketergantungan finansial bisa melahirkan ketimpangan kuasa yang tidak disadari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun