Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Politik Toilet

14 April 2016   23:27 Diperbarui: 14 April 2016   23:56 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber: ggrist.files.wordpress.com"][/caption]

Musrembang Provinsi Sumatera Selatan telah diselenggarakan di hari Rabu , tanggal 12 Maret 2016 yang lalu. Salah satu isu menarik yang juga dibahas oleh Umek Elly adalah wacana Menteri Pariwisata Menetapkan Kota Palembang sebagai Sport Tourism Nasional.  

Sebuah ide hebat untuk peningkatan industri kreatif melalui Sport Tourism , salah satu prasyaratnya adalah ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjangnya. Mengenai hal ini teah dibahas oleh Umek http://kompasiana.com/ellysuryani  dengan gamblang.

Suatu yang menrik perhatian saya adalah mengenai kesediaan toilet bersih yang dikelola swasta. It’s a wow. Patut diakui, bahwa ketersediaan toilet bersih yang nyaman itu sangat sulit di Palembang saat ini. Bahkan hanya beberapa pusat perbelanjaan yang menyediakan toilet yang bersih, nyaman dan mudah ditemui.

Sempat saya obrolkan dengan anggota Kompal melalui WA di pagi rabu bahwa penyediaan peluang bagi entrepreneur untuk menyediakan toilet bersih yang hi tech dan  eco friendly  dan tentu dengan simbat sahut dengan gaya kelakar betok tentunya. Ah..ayo donk gabung  di KOMPAL.

Wah mulai menghayal soal toilet demikian, bagaimana sebuah toilet publik  yang ditunjang dengan teknologi tinggi, dimana higienitas menjadi harga mati, bayangkan jika toilet selalu steril dari berbagai kuman dengan tap air, pintu yang terbuka dan tertutup otomatis kayak yang pernah diberitakan di Jepang.

Eco friendly juga penting, karena sumber daya air semakin menipis dan anti penggunaan kertas tissue toilet. Bukankah ditunjang high tech  sehingga penggunaan air dapat efisien namun tetap higienis, soal bagaimana ya itulah tantangan kretifitas anak bangsa.

Belum lagi pemanfaatan limbahnya untuk biogas atau penggunaan teknologi panel surya dan mikrohidro sebagai suplly tenaga untuk menjalankan operasional hightechnya. Juga tentu tempatnya yang aman, privasi terjaga namun tidak menjadi tempat terjadi kejahatan. Itu juga menjadi urusan hi tech dalam security servicenya. Ketersediaannya juga ada di berbagai tempat publik, termasuk taman kota. Dalam penataan bentuk juga harmonisasi etika dan estetika, karena idenya eco friendly.Toiletnya dihias dengan tanaman hijau yang tertata indah.

Ahh…lumayan  selama menghayalkan soal toilet hi tech dan eco friendly tidak terasa sudah bersih saya sikat semua toilet di rumah saya yang memang tidak besar ini. Ah…hari kamis, bukan hari politik toilet Kakak Davie, soalnya membersihkan toilet itu ada 2 kemungkinan, hukuman atas ketidakkonsistenan dia terhadap janjinya atau kedua, salah satu cara merayu Bundanya untuk mengabulkan proposalnya “sekedar” jalan-jalan atau pergi makan di tempat tertentu, yang tentu saja menggeser beberapa budget Bunda-nya.  Sayangnya itu biasanya terjadi di week end, jarang sekali terjadi di weekday seperti hari ini. Ah..sudahlah…curcol saya dibaca aja, nggak usah dihapa. Nggak masuk ujian atau challenges kok ^_^….

Politik toilet, wah…apakah istilah kata baru?. Tampaknya tidak juga, beberapa tahun yang lalu hal ini sempat menjadi berita dan diangkat di artikel mengenai kebiasaan masyarakat Mesir yang menyuarakannnya protesnya melalui coret cooretan di toilet umum.

Revolusi Toilet memang sangat significant, dulu menjadi pelengkap. Bahkan katanya dulu saja tidak setiap rumah punya, kalaupun ada berada di luar. Karena urusannya cuma buat buang sisa-sisa yang tidak diinginkan.  Tetapi sekarang menjadi sesuatu yang penting, bahkan mungkin saja akan  ada jurusan desain interior dan eksterior khusus toilet pada program studi Teknik Arsitektur. Karena Pembuatan toilet bukan mengendapankan fungsi tetapi estetika toilet di sebuah rumah tinggal pun menjadi perhatian. Karena jika dulu toilet cukup di sungai dan di luar rumah, justru sekarang berada di dalam kamar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun