Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Memilih Kue Lapis Palembang

7 Mei 2021   22:31 Diperbarui: 7 Mei 2021   22:34 3665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak dapat disalahkan, karena ia belum pernah berpengalaman pada rasa ikan berkualitas terbaik itu. 

Sama saja dengan menikmati aneka lapis Palembang ini. Penggemar manis tentu akan kesal dengan rasa maksuba yang manisnya dikurangi dan kuat gurihnya karena menggunakan butter import yang seringkali hilang dari peredaran menjelang lebaran. 

Perkembangan sistem penjualan online juga sekarang memunculkan kompetisi dan perang harga. Sudah lapis ekonomis, satu loyang hanya seratus lima puluh ribu dan sudah terdiri dari 4-6 macam kue lapis. 

Tentu saja yang punya branding, baik bermerk atau memang sudah jadi langganan oleh para wong gerot (orang kaya) lama. Mereka tidak akan menurunkan harga, karena risiko akan mencurangi bahan. Terlebih beberapa dari mereka ada yang memakai telur bebek, telur ayam kampung bahkan telur omega tuga organik (jika dipesan khusus yang tentu mempertahankan harga). 

Pilihan mana yang terbaik, kembali ke pilihan, selera dan tentu saja kondisi keuangan masing-masing. 

Aku pribadi jelas memilih buat sendiri, suatu kebanggaan tersendiri buatku menghidangkan aneka kue lapis Palembang dari hasil karyaku sendiri. Selain alasan mensiasati budget untuk lidah yang punya selera tidak sopan ini, mau berkualitas dengan harga paling minim, dan paling penting. Menghindari risiko diberi pengawet. Saya alergi dengan pengawet makanan. 

Baiklah, sepertinya saya perlu memperhitungkan berapa jumlah telur, yang akan saya beli besok buat belanja lebaran tahun ini. 

Salam. 

Dok. Kompal
Dok. Kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun