Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Pangan Hitam dari Tanah Hitam Bumi Ganesha Svarnadvviva

20 Februari 2020   09:34 Diperbarui: 20 Februari 2020   09:54 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olah Gambar Deddy Huang & Ferdinand Mathius

Kopi liberika ditanam di desa ini pada tahun  90-an, sebagai proyek pembinaan dari dinas perkebunan terkait budidaya kopi pada masyarakat transmigrasi. Bukan hanya pada desa ini. Namun, pengembangan kopi jenis ini  makin  berkurang. 

Pertimbangan mengenai modal tanam dan perawatan kopi tidak seimbang dengan hasil panen,  warga hanya dapat melakukan panen  sekali dalam setahun ditambah  penguasaan teknologi hasil pertanian kopi liberika juga  masih sangat rendah, dan tidak paham mengenai pemasaran kopi jenis ini menjadi penyebab penurunan produksi kopi liberika di Sumsel  Bahkan di beberapa wilayah transmigrasi di Sumatera Selatan lainnya kopi liberika telah dimusnakan demi dapat menanam sawit.


Potensi pengembangan kopi liberica ini masih cukup besar. Dari hasil pemetaan partisipatif yang dilakukan oleh  masyarakat Desa Air Gading bersama Epistema ,  Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif (JKPP)    dan Badan Restorasi Gambut (BRG)   dalam buku Profil Desa Peduli Gambut Air Gading, Muara Padang 2019 masih terdapat   sekitar 23 Hektar lahan di desa ini masih ditanami kopi liberika.

Perkembangan dunia kopi juga berimplikasi positif dalam perkembangan pengelolaan kopi di desa ini.  Selama ini kopi liberika yang dikenal kopi laut hanya dijadikan kopi campuran jenis kopi lain. 

Saat ini pengembangan kopi liberica Air Gading mulai digiatkan. Dimulai  dengan pengemasan produk yang lebih menarik,  ditambah dengan pemanfataan pemasaran online membuat siapa saja dapat menikmati produk petani gambut ini.

Kopi dengan aroma khas seperti harum buah nangka ini memang memiliki pasar tersendiri,  meski memang belum mampu bersaing secara kuat dengan produk sejenis dari Jambi yang mampu menembus ekspor hingga Malaysia.

Mengolah kopi jenis ini memang menjadi challenge tersendiri bagi roaster . Bentuk dan ukuran bean yang tidak merata atau kualitas proses panen yang belum maksimal, memunculkan problem tersendiri untuk mendapatkan tingkat kematangan yang merata sempurna sesuai yang diinginkan, agar dapat diolah oleh barista menjadi minuman yang lebih berkelas. 

Beberapa roaster yang berhasil menaklukan kopi liberika Air Sugihan ini merasa bangga, karena aroma khas Liberica dari kopi jenis ini memang sagat memikat penikmat kopi.

Hey kamu anak indie, tak ada salahnya toh mencoba berfilosofi akan keberlanjutan alam ini dengan menyesap secangkir kopi liberica tanpa gula di kala senja. Kopi yang tumbuh dari tanah hitam tempat, dimana cadangan karbon planet ini bersemayam.

Potensi Beras Hitam, Beras "Terlarang"  di Tanah Hitam Air Gading

Selain Kopi, beraneka palawija sayur dan bumbu dapur yang diitanam di desa ini. Ada satu lagi potensi pangan hitam dari tanah hitam, yakni beras hitam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun