Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Doa Teror

8 April 2019   09:45 Diperbarui: 8 April 2019   09:47 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ud'uwni Astajiblakum (Berdoalah padaKu niscaya akan aku kabulkan)  adalah sepotong ayat Al Mu'minun :60 menjadi favorit saya.

Pertama kali hafal potongannya saat menjadi pnyelamat saya dari hafalan ayat  saat pelajaran agama di SMP, sesederhana itu.

Gara-gara saya mengucapkan ayat itu menjadi pilihan, habislah 2 jam pelajaran untuk membahas doa dan adabnya.

Masa itu manis, tak ada pertentangan mazhab mana mengenai adab doa. Bahkan ketika kami menghafal Alfatihah pun diingatkan bahwa itu rangkaian doa, dengan penuh kasih.

Sejak kecil jika tak hafal doa diingatkan cukup baca  bismillah mengawali setiap tindakan itu butuh tanggung jawab bahkan sampai ke Tuhan pun diakhiri dengan hamdalah, mengingatkan keberhasilan itu atas kehendakNYA. 

Pun saat sebelum makan, doanya sederhana tetapi bikin mewek  bahkan saat bersuka cita akan rezeki diingatkan pada neraka, pun sesudahnya. Semua aktifitas yang dimulai dengan doa memaksa kita untuk bermuasabah.

Termasuk kekonyolan saat tak mempersiakan diri belajar namun mengisi ujian dengan ucapan "Tuhan, bantu hamba" mendongkrak rasa keniscayaan akan melewati ujian itu.

He he segala ujian ya pasti dilewatilah, hanya tinggal lulus atau tidak.

Setelah media sosial booming, tak sedikit rangkain doa akan dimunajatkan. Di dinding FB, IG bahkan hanya mengucap selamat pagi di WAG pun penuh dengan rangkaian doa.

Beberapa tahun lalu banyak akun fiktif malah menjadikan status doa sebagai teror agar menjadi viral, klik share atau ketik amin di kolom komentar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun