"Sahur...sahur..sahur...sahur" teriak bocah-bocah lewat samping kamar saya.
Diikuti dengan suara kaleng cat yang dipukul-pukul gak beraturan.
Kaget liat jam dinding, mau nyerapah karena baru dua jam aku tidur.
Gak bisa protes sih, rumahku memang pinggir jalan, begitu juga kamarku di samping jalan setapak dengan rumah tak berpagar.
Jadi siapapun dapat dengan mudah berlalu-lalang memasuki pekarangan rumah kami.
Hiks..padahal aku pengen jam 3 aja, dan santai saja bukan dengan jantung yang berdebar kencang kayak gini.
Anakku sudah bangun dan sanyum-senyum karena antusias di hari pertama puasa.
Muka kusutku cukup sumingah karena minuman hangat sudah disiapkan.
"Tuh bocah-bocah emaknya kemana sih, jam segini dibiarin aja keliaran"komen julitku.
"Udahlah, mereka kan cuma terlalu semangat aja, seminggu lagi juga hilang deh kebiasaan"sahut Ibuku.
Meski aku agak khawatir soal jantungnya.