Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Masak Rendang Praktis buat Sahur

26 Mei 2018   20:07 Diperbarui: 26 Mei 2018   20:28 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS


Makan sahur itu harus memenuhi gizi seimbang. Bla...bla..bla... banyak deh artikel mengenai ini. Iya secara teori itu mudah, mungkin sahur sampe hari ke-3 hal gitu gampang.

Tapi jika masuk minggu ke-3, memastikan keluarga makan sahur dengan baik demi asupan gizi seimbang dan memastikan energi cukup untuk melaksanakan kegiatan harian yang tidak berkurang dan aktifitas ibadah di malam hari yang lebih padat dari biasanya.

Menjadi masalah baru ketika ibu rumah tangganya emak males seperti saya.

Gampang sih jawabannya "beli aja di warung makan atau pasar dadakan yang menjual beraneka lauk".

Maunya sih gitu, semua praktis tersedia tinggal gunakan telunjuk sakti, tapi masalahnya 'kan keterbatasan angka alat tukar yang ada dalam kuasa saya memastikan belanja bulanan dari sang suami itu harus cukup. Jadi gak bisa semua serba dibeli juga.

Soal memastikan asupan carbo dan protein memang pempek selalu menjadi andalan sebagaimana cerita saya sebelumnya di sini.

Tapi sebagai orang Indonesia, belum dianggap makan kalo belum makan nasi.

Apalagi jika anak saya yang males banget makan sahur. Ia tahu makanan cair berbentuk susu sudah mencukupi asupan energi buat dia.

Tetapi demi alasan mengambil berkah makan sahur, harus mensiati menu yang ia gemari, dan paling penting praktis saya buat. Tidak memerlukan waktu lama, karena problem utama saya malas berlama-lama di dapur pada dini hari. (Siang hari juga lebih banyak malasnya juga sih).

Meski ada beberapa aktifitas ibadah malam yang dikerjakan sebelum menyiapkan makan sahur, toh tetap saja melangkah ke dapur itu berat banget.

Seringkali untuk mensiasatinya saya memilih olahan telur, baik sunny side up alias telor ceplok, dikasih sambal kecap sampai disambal tumis, atau didadar baik dengan tambahan sayur hingga menjadi fu yung hai, atau paling praktis scramble egg dengan bumbu oregano alias telur orak-arik.

Tapi kan tidak mungkin juga setiap hari makan telur meski dengan variasi berbeda-beda. Entahlah, di saat sahur anakku agak bawel soal ikan, ayam, udang dan tahu. Jika berbuka tidak terlalu menolak, tapi jam sahur ia sangat terlihat tidak berselera.

Ada satu menu andalan yang saya anggap praktis, makanan yang konon makanan terlezat di dunia.

He he jangan bayangkan saya membuat rendang yang riweh itu.

Sebagai emak males, masak rendangpun dengan cara praktis, mengandalkan blender dan rice cooker  untuk memasak dan menghangatkan.

Wadah plastik foodgrade dan lemari pendingin untuk penyimpanan.

Bersyukurlah saya emak yang tinggal di Palembang, aneka bumbu masakan tradisional seperti sop, soto,rendang,malbi, kari tersedia sesuai kebutuhan baik bumbu kering maupun bumbu basah.

Memasak pun menjadi sangat praktis, risikonya saya tidak memahami bumbu aslinya. He he

Lalu bagaimaba cara membuat Rendang A la #emak_males

Persiapan:

1 kg daging sapi, potong2

rebus dengan 1 sendok teh bumbu rendang bubuk dan garam sampai empuk.

(Kalo kuatir repot, cukup rebus dengan rice cooker. Jadi bisa ditinggal untuk aktifitas lain).

1,5 gelas santan kental (buat santannya dari 1 butir  kelapa besar diblender),direbus sampai kental dan menyusut.

200 gram cabe diblender dengan garam dan ditumis.

1/2 butir kepala diparut (aku blender pake blender bumbu basah) digongso sampai kering lalu diblender pake blender bumbu kering.

Pembuatan :

-10 siung bawang merah, 5 siung bawang putih, 1 ruas jahe, 1 ruas laos diblender dengan sedikit air, sereh. Lalu tumis ditambah 1  sdt bumbu rendang bubuk sampai wangi.

- masukkan cabe tumis

- tambahkan garam dan gula (penyedap rasa) jika suka.

- masukkan rebusan daging, rebus sampai mendidih, beri daun kunyit dan daun jeruk (jika suka).

-masukkan santan (karna aku pakai daging dari supermarket, jadi aku gak sering aduk, cukup balik2 dengan "sutil"(waduh bahasa Indonesianya apa ya) karet.

-diamkan sampai agak mengering

-masukkan kelapa goreng

Biarkan sampai mengering. Jika pakai rice cooker kurang kering, keluarkan dan panaskan dengan kuali sebentar sampai mengering dan berwarna kehitaman.

Setelah dingin, masukan ke dalam wadah bersih dan bertutup rapat. Masukkan dalam kulkas.

Untuk menghangatkannya saya cukup masukkan ke penghangat nasi, berbarengan dengan nasinya di malam hari.

Jadi, saat sahur saya tidak perlu repot menyiapkan lauk, cukup sedikit menumis sawi, taoge atau pok cay sebagai tambahan serat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun