Kompasianer itu selalu rempong kalo urusan meet up, karena meski setiap hari bersapa di WAG tetapi untuk bertemu langsung ngobrol seperti manusia normal itu sulit.
Karena memang kesibukan masing-masing kompal yang sulit untuk bertemu satu sama lain secara bersamaan.
Terlebih beberapa adalah traveller blogger yang kadang tiba-tiba ada di belahan bumi mana.
Begitu juga yang pekerjaannya biasa saja pun menyisihkan waktu yang pas dengan yang lain pun sering susah. Jadinya ketika teriakan "yook,meet up, berapa saja yang kumpul , ya jalan saja meet up nya".
Inisiator pertemuan di skatepark ini adalah Deddy Huang, pada pagi harinya ia minta ditemani untuk mengabdlil hadiah lomba foto sekanak, dimana ia menjadi juaranya di minggu pagi, 4 Februari yang lalu.
Karena kesibukan di pagi hari para kompaler sehingga sepakat untuk bertemu di sore hari saja, waktu yang lebih santai,.
Cukup dengan saling mengabari via WA, akhirnya sepakat bahwa sore itu bertemu,sekedar ngobrol.
Saya bersama putra saya, Agus Ahmad Fathullah,Deddy Huang, Haryadi Yansyah,Rahmad Teguh, Arako, Feri Nigam, Heru Prasetio serta Ayuk Dona sepakat bertemu di Benteng Kuto Besak (BKB) sebagai titik kumpul dan akan menikmati pempek di Lapangan sebelah Ampera Skate Park, persis di belakang baliho seberang Masjid Agung Palembang dan sebelah bundaran air mancur.
Cuaca sejuk ba'da Ashar dengan angin yang bertiup membuat suasana bekela (piknik) menjadi lebih nyaman. Putra saya paling semangat karena ia ingin menagih janji dengan Oom Feri nya yang membawakan Ladoo dari Batu Cave, meski sudah diperingatkan sebelumnya oleh Oom Feri makanan itu bukan selera kita tetapi setidaknya menebus rasa penasaran dia ketika ia menonton animasi buatan India yang membuat seolah-olah ladoo adalah makanan paling enak di dunia telah terbayarkan.
Deddy yang tahun ini memenangkan trip ke Kerala ternyata bermaksud menukarkan uang rupee dengan Feri nigam yang memang berbisnis Open Trip dunia, dan memang paling banyak ke India.
Bik Dona dengan semangat membagikan kuaci, dan Davie girang sekali ketika ia mendapat hadiah berupa uang lima ribu di dalam bungkus kuaci.Pertamakali dalam hidupnya ia memenangkan undian atau semacamnya. Jadi mendapat hadiah dari manakan ringan girangnya alang bukan kepalang.