Mohon tunggu...
Karon Marantina Purba
Karon Marantina Purba Mohon Tunggu... Auditor - Profesional

Profesional yang berminat juga di bidang tulis menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Selamat Ulang Tahun ke 82

30 Juni 2018   16:43 Diperbarui: 10 Agustus 2018   10:26 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepersembahkan tulisan ini untuk Bapakku tersayang yang  berulang tahun ke  82 tahun pada hari ini 10 Agustus 2018.  Sebagai rasa ucapan syukurku memiliki Bapak sepertinya. Bapakku  adalah seorang guru SMA di sebuah kota kecil bernama Saribudolok sampai tahun 1996. Dia juga adalah seorang ayah yang sangat perhatian yang mengajarkan nilai nilai dalam hidup kami. Nilai kedisiplinan, ketegasan dan kejujuran  dan lebih lagi tentang cinta keluarga.

Disiplin, seperti bangun pagi pagi benar setiap hari. Terkadang pada saat libur pun ketika aku ingin sedikit bersantai untuk tidur lebih lama, maka dia kan berkata, "Bangun saja dulu, mandi sarapan, boleh tidur lagi." Ugh...akhirnya mau tidak mau akupun harus bangun juga. Mana mungkin aku tidur lagi setelah mandi dan sarapan yang pasti akan membuatku segar dan pasti akhirnya memikirkan aktivitas lain.

Kejujuran, Bapakku sampai masa akhir mengajar di sekolah itu melakukan tugasnya dengan setia. Dan pada masa pengabdiannya dia melakukan dengan sepenuh hati dan dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran. Dia tidak pernah menggadaikan idealismenya untuk memperoleh sesuatu.

Cinta kepada keluarga, sampai saat ini akan menjadi kenangan manis bagiku bahwa dia seringkali mengantar dan menjemputku ke sekolah pada saat aku masih SD,  mengantar dan menjemputku ke terminal bis saat kepulangan dan kepergianku pada saat pulang kampung ketika aku sudah sekolah dan kuliah di luar kota. Itu dia lakukan untuk kami semua anak anaknya.

Masih segar dalam ingatanku masa masa mama sakit, dia tidak pernah absen dalam mendampingi merawatnya, kemanapun mama  kami bawa pergi untuk berobat dia selalu ada. Bahkan ketika mamaku pun akhirnya tidak bisa berjalan dia akan selalu mengambil alih memapah ibuku, walaupun kami akan selalu mengatakan untuk tidak melakukannya. Dia akan berkata "Selagi aku bisa biarkan aku merawatnya. Mereka bagaikan dua sejoli yang tidak terpisahkan sampai hampir 50 tahun pernikahan mereka.

Masa masa sakit sampai dengan  wafatnya Mamaku, adalah satu moment bagi kami anak anak dan cucunya sebuah teladan kasih dan cinta dalam suka dan duka sampai maut memisahkan. Dia juga menjadi inspirasi bagi kami juga menyaksikan bagaimana kami harus merawat keluarga.

Seorang pekerja keras, dia membesarkan kami 6 orang anaknya. Mengajar dan setelah mengajar dia juga masih bekerja ke ladang, dan malam harinya membantu mama menyiapkan dagangan di kantin sekolah. Dengan berkat pertolongan Tuhan dia berhasil membesarkan kami anak anaknya semuanya mandiri dengan pekerjaan masing masing.

Bahkan saat ini pun di masa tuanya dia masih menunjukkan bagaimana disiplin dan teraturnya hidupnya. Aku tahu jadwal jadwalnya. Dia bangun pagi, olahraga dengan membersihkan halaman rumahnya dan jalan pagi. Mandi pagi dan kemudian membaca koran. Bahkan aku tahu jadwal kunjungannya ke makam mamaku untuk menyiram bunga yang ditanamnya. 

Walaupun dia sudah berada di usia senja, dia tetap mengikuti perkembangan. Jangan ditanya, dia juga pengguna gadget. Ikut dalam WA group keluarga. Mengambil foto yang dianggap menarik dan mengirimkan kepada kami anak anaknya. Dia juga akan menonton hal hal yang menurutnya penting lewat you tube. Dia juga mengisi waktunya dengan membaca buku. Jangan heran jika ingatannya masih cukup cemerlang di usianya  yang sudah cukup lanjut ini. Punya semangat yang tinggi. Hanya saja memang pendengarannya sudah berkurang. Wajar di usia yang sudah cukup lanjut ini.  Ya itulah dia Bapakku yang berusaha mengisi waktu waktunya dengan hal hal berguna

Selamat  Ulang Tahun yang ke 82 Bapakku Tersayang. Terimakasih sudah menjadi ayah yang baik dan memberikan teladan bagi kami anak anakmu.

Panjang Umur dan Sehat selalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun