Romo Yusup Warsito, Pr
Romo yang Patut Diteladan Dalam Memberdayakan Umat
Romo Yusup Warsito adalah seorang Imam Diosesan Semarang. Saat ini, beliau melayani umat di paroki Gereja Santa Perawan Maria Di Fatima Sragen. Beliau lahir di Sleman, pada tanggal 07 Mei 1980. salah satu karya beliau adalah menjadi Pastor Vikaris GHTY Pugeran Yogyakarta, pada tahun 2009 hingga 2011. Beliau juga sempat menjadi staff di Seminari Tinggi, salah satunya adalah staff Seminari Tinggi Paulus Kentungan.
Romo Yusup Warsito dan Dewan Paroki  menghidupkan kembali UMKM untuk para umatnya di paroki Sragen. UMKM Padua bertujuan menghidupkan ekonomi umat, khususnya di paroki Sragen. Padua berartikan sebuah singkatan yang menjelaskan alamat dari Paroki tersebut, jalan Pattimura dua.Â
UMKM Padua dikembangkan melalui group WA, sehingga para umat dapat melihat dan juga membagikan makanan buatannya secara online. Secara Offline, UMKM juga membuka pelayanan setelah ekaristi hari Sabtu dan Minggu.
Romo Yusup Warsito ingin menggali potensi umat, sehingga umat dapat menyadarinya lalu mengembangkannya. Beliau juga mengajak para umat untuk berani mencoba hal-hal kecil. Kemudian Romo Warsito membentuk sebuah jaringan online lewat group WA, hal tersebut dapat membuat umat saling aktif dalam berkomunikasi. Tak lupa, beliau juga mengusahakan yang terbaik untuk UMKM Padua lewat menyiapkan sarana dan prasarana.
Peran dari Dewan Paroki juga ikut serta dalam mengembangkan UMKM Padua. Dewan Paroki sebagai jembatan komunikasi antara umat dengan Pastor Paroki. Pemerintah secara langsung belum terlibat penuh dalam mengembangkan UMKM Padua, akan tetapi Pemerintah memiliki perhatian yang khusus bagi Gereja.
 Pemerintah telah memberikan dana berupa fasilitas mobil Avansa untuk membantu karya pelayanan bagi Dewan Pastoral pada tahun 2023.
UMKM Padua disambut oleh umat dengan rasa senang dan antusias dalam mengembangkannya. Umat mendukung UMKM Padua agar terus berkembang dengan cara ikut membeli barang serta produk, dalam tanda kutip "nglarisi".Â
UMKM Padua juga memiliki kekhasannya sendiri, dengan sebutan "home made". Makanan yang diproduksi umat berasal dari buatan tangan itu sendiri. Â Makanan tersebut untuk umat dan dari umat, Â tak hanya itu harga dari makanan itu sendiri juga terjangkau dan yang pasti murah.
Dalam mengembangkan usaha pasti memiliki kendala atau hambatan tertentu. Makanan yang disajikan oleh umat dalam UMKM Padua selalu sama, hal ini terkadang membuat umat berada di titik bosan dengan makanan itu. UMKM Padua membentuk jaringan dan koordinasi dengan Dewan Paroki, kontak person to person dan door to door.