Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menjaring Isyarat Dunia dari Kremlin, Riyadh, dan Bogor

17 Mei 2025   13:22 Diperbarui: 17 Mei 2025   13:22 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Prabowo Subianto (kanan) bersama Perdana Menteri Australia Anthony Albanese (Dok. Republika)

Menjaring Isyarat Dunia dari Kremlin, Riyadh, dan Bogor

"Diplomasi bukan sekadar kata, melainkan sinyal yang menyiratkan arah baru dunia."

Oleh Karnita

Pendahuluan

Beberapa hari terakhir pada pertengahan Mei 2025, dunia dikejutkan oleh rangkaian pertemuan kenegaraan yang melibatkan tokoh-tokoh penting dari berbagai kawasan. Dari Kremlin, Rusia, ke Riyadh, Arab Saudi, hingga Istana Merdeka dan villa pribadi di Bogor, Indonesia, dialog dan interaksi para pemimpin global ini memancarkan berbagai isyarat strategis yang layak disimak. Media internasional seperti Republika, AP News, dan kantor berita Malaysia secara simultan memberitakan momen-momen krusial tersebut dengan detail dan analisis yang beragam.

Pada 14-15 Mei 2025, kunjungan Anwar Ibrahim ke Kremlin menjadi sorotan media Malaysia, sementara Donald Trump melakukan perjalanan diplomatik ke Timur Tengah dengan agenda penting di Saudi, Qatar, dan UEA. Di sisi lain, Indonesia menyambut kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, yang dalam suasana penuh keakraban bertemu Presiden Prabowo Subianto. Masing-masing pertemuan itu bukan sekadar protokol kenegaraan, melainkan mengandung pesan dan strategi tersirat yang berdampak luas bagi geopolitik dan ekonomi global.

Dalam artikel ini, kami akan membedah dinamika pertemuan tersebut melalui lima subjudul utama, mengurai pesan, mengkritisi implikasi, dan menawarkan solusi alternatif yang dapat direalisasikan untuk mengoptimalkan hasil pertemuan demi perdamaian, kerja sama, dan stabilitas dunia.

1. Anwar Ibrahim dan Putin: Diplomasi dengan Sentuhan Kearifan Budaya

Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Vladimir Putin di Kremlin (Dok. Republika)
Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Vladimir Putin di Kremlin (Dok. Republika)

Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Vladimir Putin di Kremlin lebih dari sekadar diplomasi resmi. Anwar membawa pesan duka keluarga korban Malaysia Airlines MH-17, yang tenggelam secara tragis di wilayah konflik Ukraina-Rusia pada 2014. Ini menandakan sensitivitas diplomasi kemanusiaan di tengah ketegangan geopolitik. Dalam suasana serius, candaan ringan Anwar tentang poligami Tsar Rusia memperlihatkan kecerdasan emosional yang mencairkan ketegangan dan membuka ruang dialog personal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun