Kegagalan Ikut Seleksi SNBP 2025: Terbengkalai Disebabkan Sistem atau Lalai?
Oleh Karnita
"Kami tidak pernah gagal ketika kami mencoba untuk melakukan tugas kami, kami selalu gagal ketika kami lalai melakukannya." --Robert Baden-Powell
Sejumlah sekolah di berbagai daerah mengalami kegagalan dalam finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), yang mengancam kesempatan siswa untuk mengikuti SNBP 2025.
Di SMAN 7 Cirebon, 155 siswa gagal terdaftar akibat kelalaian dalam pengisian data, meski ada perpanjangan waktu hingga 2 Februari. Siswa mengungkapkan ketidakpuasan terhadap pengelolaan administrasi yang lambat.
Kasus serupa juga terjadi di Solo, dengan SMK Negeri 2 Solo, dan di Palembang, di mana MAN 2 dan SMA Negeri 4 Palembang menghadapi kesulitan teknis dalam mengunggah data.
Di Karawang, ratusan siswa SMAN 4 gagal mendaftar SNBP akibat kelalaian sekolah dalam menyelesaikan PDSS tepat waktu. Kekecewaan ini memicu unjuk rasa, dengan wali siswa menyatakan bahwa kegagalan ini bukan karena kesalahan siswa, melainkan kelalaian sekolah yang seharusnya menyelesaikan data hingga 31 Januari. Meski ada permintaan perpanjangan waktu, panitia SNPMB menegaskan bahwa tidak akan ada perpanjangan lebih lanjut.
Alhamdulillah, Panitia SNPMB 2025 meresponsnya dengan memberikan kesempatan hingga 5 Februari 2025 bagi sekolah yang telah melengkapi data PDSS, namun belum melakukan finalisasi, setelah ditemukan sekitar 373 sekolah yang mengalami hal ini.
Kesempatan tersebut diberikan dengan syarat sekolah mengirimkan dokumen pernyataan surat kuasa yang mencakup identitas sekolah dan menyatakan bahwa pengisian PDSS sudah lengkap, hanya tinggal finalisasi.
Hingga 4 Februari, 228 sekolah telah difasilitasi, sementara 145 sekolah lainnya diminta untuk mengirimkan dokumen mereka. Panitia menegaskan bahwa sekolah yang tidak memenuhi kriteria tidak dapat dibantu untuk finalisasi, demi menjaga akuntabilitas dan keadilan.