Kamila yang baru umur enam tahun, gadis kecil lincah, banyak ide dan rasa ingin tahunya yang tinggi, mendorongnya ikutan puasa tahun ini.
Kamila: "Saya besok mau puasa, ma".
Ibu: "Memang kamu kuat, nak?".
Kamila: "Ya, iyalah...."
Ibu: "Puasa itu lapar dan haus looo"..
"Nggak boleh jajan", "nggak boleh nangis, nggak boleh marah, nggak boleh makan minum". "Kamu siap"?.
Kamila: "dan nggak boleh banyak ngomong kayak ibu". "Hehehe".
Ibu: "Kalau omongan baik sih boleh".
Kamila: "memang kenapa ga boleh omong jelek?".
Ibu: "orang puasa itu harus bisa menahan diri, tahan tidak mengguncing, tahan tidak mengolok, tahan tidak menjelekkan orang".
Kamila: "Kalau ga tahan, batal ya?".
Ibu: "Puasanya sih ga batal, cuma ga dapat pahala alias cuma dapat lapar dan haus, kamu mau kayak gitu?".
Kamila: "Rugi dong, ma"...."sudah lapar dan haus tapi ga dapat pahala".
Ibu: "makanya, di bulan puasa ini, harus benar-benar kuat menahan diri, nak".
Kamila: "Oooo....berarti setelah lebaran besok boleh dong, ngomongin orang, ma?"
Ibu: "Kalau yang diomongin yang baik-baik sih boleh itu".
Kamila: " La....terus kapan boleh ngomongin jeleknya orang, ma?".
 "dari tadi kok ga boleh terus"?
Ibu: "Nanti kalau kamu sudah ga punya kejelekan, nak".
Kamila: "Mana ada orang gak punya kejelekan, ma?".
Ibu: "Makanya, kalau gak ada yang gak punya kejelekan, ya jangan ngomongin jeleknya orang, ya".
Kamila: "Kalau ngomongin jeleknya sendiri gimana, ma?".
Ibu : "Ahhhh....memang kamu mau, kalau kejelekanmu di ketahui orang dan suatu saat disebarkan ke orang lain?".
Kamila: "ya....nggak lah, ma".
Ibu: " Makanya, kalau mau ngadu itu jangan ke orang".
Kamila: "Terus ke siapa, ma?
Ibu: " Cukup pada Allah saja".
Kamila" Memang bisa kita bicara sama Allah, ma?".
Ibu: "eee.....". Ya bisa lah, kan Allah Maha Tahu segala bahasa, nak".
Ibu: "Memang, kamu mau bicara apa sama Allah?".
Kamila: "Saya mau minta, supaya kalau puasa itu nggak lapar, nggak haus, ma".
Ibu: "Hussss.....Sudah sana main sama temenmu".
#KA