Mohon tunggu...
Karmilyati
Karmilyati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Aku biasa dipanggil Mila yang hobinya baca novel dan nonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tercipta Harmonisasi, Moderasi Beragama di Desa Kopeng Sangat Kental

9 Agustus 2022   08:36 Diperbarui: 9 Agustus 2022   08:38 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tercipta Harmonisasi, Moderasi Beragama di Desa Kopeng Sangat Kental

Kelompok 25 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Misi Khusus (MMK) UIN Walisongo Semarang mendapatkan sambutan yang baik dari Masyarakat Kopeng khususnya Umat Nasrani. Pasalnya, Kelompok KKN 25 memiliki program kerja mingguan yakni membersihkan Gereja.

Akan mengakhiri masa pengabdian di Desa Kopeng pada 11 Agustus 2022, kelompok KKN 25 diundang oleh Majelis dan pengurus Gereja Ekklesia untuk ramah tamah sekaligus perpisahanpada hari Minggu (7/8/2022).

Pengurus Gereja Ekklesia, Bapak Marno mengungkapkan bahwa kerjasama antar umat beragama dalam hal membersihkan gereja seperti yang dilakukan oleh kelompok KKN 25 merupakan kegiatan yang pertama kali dan baru ada di dusun Kopeng.

"Hal tersebut merupakan hal yang langka dan baru pertama kali terjadi dan baru ada di tahun ini. Sungguh kerjasama yang langka, apa lagi mahasiswa KKN berasal dari kampus Islam yaitu UIN Walisongo," Ungkap Marno.

Salah satu anggota kelompok KKN 25 yang menjadi juru bicara, Ariyan Ramansyah mengungkapkan bahwa tidak sampai berekspetasi bahwa perpisahan dengan majelis dan pengurus gereja di Dusun Kopeng Krajan akan dibuat dalam sebuah rangkaian acara ramah tamah. Karena, kelompok 25 hanya menjalankan proker dan berusaha untuk berbaur dengan warga tanpa mandang bulu selama mengabdi di Desa Kopeng.

"Saya tidak menyangka bahwa kelompok kami akan diterima dengan sebaik ini, apalagi sampai dibuatkan acara ramah tamah sebagai bentuk perpisahan. Saya dan teman-teman juga mengucapkan terimakasih banyak, semoga kedepannya komunikasi antar sesama masih tetap terjalin walaupun kelompok KKN 25 sudah selesai mengabdi," ungkap Ariyan.

Koordinator kelompok 25, Rizki Nugraha Mufti berharap bahwa kegiatan tersebut bisa menjadi awal yang baik dan bisa menjadi contoh untuk kelompok KKN lainnya khususnya yang berasal dari UIN Walisongo kedepannya.

Bapak tokoh agama di Gereja Ekklesia menjelaskan bahwa acara ramah tamah tersebut tidak seberapa besarnya dibandingkan dengan kerendahan hati dari kelompok 25 KKN yang mau membersihkan tempat ibadah umat Nasrani di Dusun Kopeng yang rutin dilakukan setiap minggunya. Acara tersebut hanya bagian kecil dari ungkapan terimakasih seluruh umat Nasrani yang merasa sangat beruntung hidup dengan keharmonisan beragama di Desa Kopeng.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun