Mohon tunggu...
Charlos Rato
Charlos Rato Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Strategi Promosi Pengembangan Parawisata Pasola di Sumba

11 Februari 2018   01:00 Diperbarui: 11 Februari 2018   02:53 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sumba merupakan salah satu pulau dengan potensi parawisata yang besar. Penting aspek promosi wisata di sumba akan menghadirkan peserta dan pelaku  pariwisata dari dalam dan luar negeri. Parawisita Pasola diharapakan mampu menghadirlkan pertumbuhan ekonomi  warga sekitarnya. Sektor parawisata dapat menciptakan pelung usaha, membuka lapangan pekerjaan  serta meperbaiki tingkat pendapatan dan kreatifitas penduduk setempat untuk bisa melayani masyarakat yang hadir dalam acara parawisata pasola

Pertandingan perang tradisional tahunan yang paling seru yang akan di tunggu oleh warga sumba dan luar sumba akan berlangsung dalam bulan Februari dan Maret 2018. Setiap tahun berlangsung di beberapa desa di pulau ini pada tanggal yang berbeda. Untuk tahun 2018, tanggalnya akan ditentukan kemudian. Penentuan tanggal pasola dihitung mulai dari munculnya bulan purnama dan di sepakati   oleh Rato Nyale (Kepala Adat) yang merupakan orang penting dalam hal penentuan tanggal pelaksanaan Pasola.

Sebelum mendeskripsikan kata  pasola mari kita menyimak arti penting kata pasola, pasola berasal dari kata `sola' atau `hola', yang berarti sejenis lembing kayu yang dipakai untuk saling melempar dari atas kuda yang sedang dipacu kencang oleh dua kelompok yang berlawanan. Setelah mendapat imbuhan `pa' (pa-sola, pa-hola), artinya menjadi permainan. Jadi pasola atau pahola berarti permainan ketangkasan saling melempar lembing kayu dari atas punggung kuda yang sedang dipacu kencang antara dua kelompok yang berlawanan.

Tujuan dari pasola adalah pertama, memintah kepada leluhur  keberkahan dan restu dari sang pencipta agar panen yang dilaksanakan di musim panen  mendapatkan berkah yang melimpah dan menuai hasil yang baik. Kedua, mempererat   dan persatuan keakrapan masyarakat sumba untuk bertemu kembali di kampung pasola. Ketiga, menjalin rasa kebersamaan dalam prinsip hidup bergotong royong masyarakat. Keempat, sebagai tradisi yang mengajarkan nilai --nilai kebersamaan di masyarakat.

Strategi Promosi yang harus dipenuhi pengurus parawisata di sumba, terbagi menjadi delapan, antara lain bauran promosi (promotion mix), target pengunjung, tujuan promosi,  anggaran promosi, rancangan pesan, media yang  digunakan, sumber pesan, dan umpan balik (feedback). Elemen promotion mix yang digunakan pemeritah dan warga sekitarnya, di antaranya eksibisi (pameran),  personal selling, event public relations, sales promotion (merchandise), website, dan promosi melalui mulut ke mulut  (word of mouth).

 Saran dari penulis untuk pengurus parawisata terkait adalah pertama, dapat  memperbanyak kegiatan parawisata yang dapat menambah lama tinggal wisatawan sekaligus mem perbesar  retribusi obyek wisata, pajak hiburan serta pajak hotel dan restoran. Kedua,  fasilitas transportasi umum yang melewati atau menuju objek wisata perlu diadakan  terutama objek wisata yang jauh dari jalan besar.Ketiga, promosi melalui media cetak, elektronik dan internet terus ditingkatkan serta program  paket wisata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun