Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca dan (Kadang-kadang) Menulis di karlawulaniyati.com

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Penyebab Tulisan (Masih) Hambar

4 Agustus 2020   06:47 Diperbarui: 6 Agustus 2020   05:15 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi penyedap rasa. (sumber: pixabay.com)

Sejak pandemi terjadi dan kegiatan mengajar menjadi online termasuk program di rumah aja digalakkan menjadi penyebab saya lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

Ada tatanan kehidupan baru untuk saya yaitu menjadi orang rumahan sepenuhnya.

Pekerjaan rumah jadi tidak dilakukan hanya saat libur atau akhir pekan saja, tetapi new normal pekerjaan rumah dikerjakan setiap hari, walau untuk mencuci pakaian tetap dilakukan seminggu sekali atau dua kali.

Bersih-bersih rumah (walau rumahnya tetap tidak kinclong...yaaahh), mencuci pakaian, dan yang terasa adalah memasak.

Tidak jarang saya memasak sehari sampai tiga kali seperti minum obat saja, masak pagi untuk sarapan, masak siang, dan masak sore untuk makan malam.

Memasak buat saya ada dinamikanya karena saat makanan yang sudah repot dipersiapkan ternyata tidak enak atau gagal maka sedih dan kecewa bukan main. Jadi kalau buat saya ada kekhawatiran tersendiri kalau masak yaitu gagal.

Kegagalan saat memasak biasanya akibat ulah satu bumbu dapur yaitu garam. Kalau saya terlalu lengket dengan garam makanan bisa keasinan, kalau lagi slek sama garam maka makanan saya bisa hambar. 

Sebagus apapun penampilan makanan dan selengkap apapun bumbunya kalo hambar, ujung-ujung saya bisa pucet dan kesal merasai hasil masakannya.

The only thing thats counts is if you know how to prepare your ingredients. Even if with the best and freshest ingredients in the world, if you dish is tasteless or burnt, its ruined. (Martin Yan)

Kutipan dari Martin Yan itu cocok sekali dengan penjabaran memasak dengan hasil yang hambar. Walau tahu bagaimana mempersiapkan segala sesuatunya seperti bahan sebaik atau sesegar apapun, juga tahu cara memasaknya tetapi kalau hambar, rusak sudah makanan yang tersajinya.

Mirip dengan menulis, tulisan juga bisa hambar (tulisan/artikel saya masih banyak yang masuk kategori ini...hhhh), dan itu ada penyebabnya. Berdasarkan pengalaman menulis di antara yang sudah saya lalui jika menayangkan artikel hambar penyebabnya adalah:

1. Terburu-buru menulis karena tulisan/artikelnya ingin segera ditayangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun