Saat Presiden ke-3 BJ. Habibie wafat hari Rabu tanggal 11 September 2019 kemarin tidak menyangka bahwa saya akan melakukan apa yang pernah dilakukan beliau.
Setelah kepergian beliau banyak yang mengulas seluk beluk Pak Habibie salah satunya cerita tentang terpuruknya beliau saat ditinggal belahan jiwa istri tercinta Ibu Hasri Ainun Besari.
Di antaranya ada yang mengulas pilihan yang diberikan untuk menghadapi keterpurukan Pak Habibie karena kehilangan dan ditinggal pergi.
Berikut saya kutipkan beritanya:
.....Dikatakan ada 4 options:
Pertama, segera dimasukan ke rumah sakit jiwa.
Kedua, tinggal di rumah, tim dokter datang ke rumah.
Ketiga, saya menyampaikan masalah. Keempat, catatan," tutur BJ Habibie menyebutkan.
Rupanya Habibie lebih memilih opsi keempat dan berhasil sembuh dari depresi itu setelah menulis catatan.
"Saya pilih yang ke-4 yaitu membuat catatan, dia bilang harus selesai tidak lebih dari 3 bulan. Saya selesaikan 2 bulan," lanjut BJ Habibie......
SumberÂ
Dan tepatnya sudah dua hari ini saya melakukan kegiatan yang dilakukan Pak Habibie yaitu membuat catatan sebagai cara melepas kehilangan dan kesedihan walau baru sebatas status di WA dan sekarang saya buat artikel di Kompsiana.
Empat hari setelah Pak Habibie berpulang tepatnya Minggu tanggal 15 September Ibu saya berpulang.
Yang membuat sedih dan kehilangan Mamah--begitu saya memanggilnya--berpulang jauh dari keluarga di Mekah karena Mamah sedang (sudah) melaksanakan ibadah haji.
Ini catatan pertama saya untuk Mamah yang saya bagikan di status WA saya dengan edit seperlunya.
               ###