Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca dan (Kadang-kadang) Menulis di karlawulaniyati.com

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tuntunan dan Anjuran Agama Itu Mengandung Kebaikan dan Keberkahan

21 Mei 2019   19:36 Diperbarui: 21 Mei 2019   19:41 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup itu memang pilihan, selama memilih yang terbaik pasti memberikan hasil terbaik pula. Begitupun dalam agama banyak pilihan yang bisa diambil yang secara umum pilihannya mau dilakukan atau tidak.

Yang Maha Kuasa memerintahkan atau melarang terhadap satu hal, Rasululloh mencontohkan, umat mengikuti dengan pilihan mau mengikuti perintah atau melalaikan bahkan mengabaikan dengan konsekuensi pilihan yang dipilihnya.

pixabay.com
pixabay.com
Yang bisa digarisbawahi adalah setiap tuntunan dan anjuran agama dalam mematuhi perintah atau menjauhi larangan mengandung kebaikan dan keberkahan bagi keberlangsungan hidup. Tinggal sebagai umat mau kehidupan yang baik atau malah sebaliknya.

Tiap detil kehidupan sudah diatur bahkan dari membuka mata (bangun tidur) sampai menutup mata kembali (tidur) ada aturan dan anjurannya yang jika diikuti memberikan kebaikan dan keberkahan. Di semua aspek kehidupan ada aturan dan anjuran yang memberikan keseimbangan dalam menapaki kehidupan jika benar menjalaninya.

Di bulan Ramadan ini ada tuntunan dan anjuran agar esensi berpuasa yang dilakukan sebulan penuh memberikan hasil bagi yang menjalaninya. Jika benar dilaksanakan akan memberikan hasil insan yang menjalankannya menjadi manusia yang lebih baik seperti terlahir kembali (reborn) begitupun dengan fisik menjadi sehat.

Puasa secara istilah syariat artinya beribadah kepada Alloh Azza wa Jalla dengan menahan diri dari perkara yang membatalkan sejak terbit fajar sampai dengan tenggelamnya matahari.  (Sifat Puasa Nabi saw).  

Dari penjelasan tersebut disebutkan bahwa berpuasa ada batas waktunya dimulai sejak terbit fajar dan berbuka saat tenggelamnya matahari. Saat berbuka agama memberikan tuntunan untuk menyegerakan berbuka yang jika mengikuti terdapat banyak kebaikan dan tentu keberkahan di dalamnya.

Setelah tuntunan dan anjuran menyegerakan berbuka selanjutnya ada tuntunan apa yang harus dikonsumsi saat berbuka. Tuntunan ini dicantumkan dalam HR. Ahmad no 15792.

Dari Salman bin Amir Adh-Dhabbi Radhiyallahu Anhu, dari Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, "Apabila salah seorang diantara kalian berbuka puasa, maka hendaknya dia berbuka dengan buah kurma. Jika tidak memilikinya, maka hendaknya dia berbuka dengan air, karena air itu menyucikan. "

Saya akan tulisakan penjelasan dari hadits di atas yang diambil dari buku Sifat Puasa Nabi SAW yang karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Bab Anjuran Berbuka Puasa dengan Buah Kurma Atau Air.

Dijelaskan dalam hadits tersebut Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam menyebutkan dua hal: buah kurma dan air. Akan tetapi beliau sendiri Shalallahu Alaihi wa Sallam berbuka dengan ruthab (kurma basah). Jika beliau tidak memilikinya, maka beliau berbuka puasa dengan tamr (kurma Kering). Jika beliau tidak memilikinya, maka beliau meneguk beberapa teguk air.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun