Sudah lama saya tidak menulis keresahan yang dialami seorang penulis (pemula) saat menghasilkan satu tulisan atau karya. Hari ini saya mendapatkan momennya setelah melihat artikel peraih K-reward periode April 2019.
K-reward periode April 2019 sudah diumumkan sayangnya saya tidak masuk menjadi salah satu yang beruntung mendapatkannya.
Pencapaian menulis saya sejak 1 Desember 2018 sebagai awal mula menulis di Kompasiana hingga bulan Mei 2019 ini menunjukkan grafik menurun.
Sejak Desember 2018 sampai bulan Febuari 2019 setiap bulannya saya mendapatkan HL sebanyak tiga kali, tetapi bulan Maret dan April 2019 hanya dua kali. Begitupun dengan K-rewad, saya dapat sejak bulan Januari hingga Maret sedangkan April ini tidak mendapatkan.
Jangan ditanyakan kualitas menulis yang saya hasilkan karena sampai saat ini belum mencapai tingkat pencapaian baru yang lebih baik, bahkan hanya untuk sekedar menulis rutin setiap hari saja banyak yang lolos, maksudnya ada hari yang saya tidak menulis dengan berbagai alasan.
Saya menganalisis penyebab pencapaian menulis saya di Kompasiana yang memberikan hasil grafik menurun dan saya mendapatkan beberapa penyebab dan hal yang harus dilakukan untuk mengatasinya.
 1. Tidak fokus menulis di satu platform.
Penurunan pencapaian menulis saya dimulai bulan Maret 2019. Ini terjadi karena saya juga mencoba dan mencicipi nulis di paltform lain selain Kompasiana.
Memang di sana juga saya mendapat pencapaian yang tidak jelek, saya suka menghibur dengan meyakinkan diri pencapaian yang menurun di Kompasiana tergantikan dengan pencapaian di platform lain.
Tetapi lama-lama saya jadi merasa sedang kuliah di dua jurusan yang berbeda, walau nantinya akan mendapat double degree tetapi kesulitannya juga double, usahanya doule yang artinya belajarnya juga harus double padahal saya menulis disisaan waktu selesai sekolah dan kegiatan di rumah.
Untuk poin ini untuk mengatasinya saya harus menata ulang lagi tentang menulis di dua platform, jika diibaratkan kuliah double degree apakah saya bisa mendapat gelar terbaik dikeduanya atau malah gagal mendapat gelar dikeduanya.