Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca dan (Kadang-kadang) Menulis di karlawulaniyati.com

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Biar Anak Tetap Semangat Sekolah Setelah Liburan Panjang

1 Januari 2019   18:24 Diperbarui: 1 Januari 2019   20:22 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk membuat semangat tetap menulis apalagi konsisten itu tidak mudah kalau tidak mau disebut susah. Nah membuat anak semangat sekolah setelah libur panjang pun tidak lebih mudah dari itu.

Setelah terbiasa hampir 20 hari atau malah ada yang lebih, anak-anak dengan kondisi tanpa alarm, baik alarm bangun pagi, alarm belajar dan mengerjakan tugas, alarm les dan kerja kelompok, alarm tidur yang tidak boleh terlalu malam pokoknya semua jenis alarm rutinitas yang harus mereka hadapi, besok alarm itu kembali dinyalakan.

Syndrome pasca liburan kemungkinan menjangkiti anak-anak dari yang ringan sampai parah. Cemberut memperlihatkan keengganan sampai ngadat dengan berbagai alasan --- edisi ngadat mungkin untuk anak yang jenjang pendidikannya masih rendah, walau tidak menutup kemungkinan tidak dipengaruhi jenjang semua anak ngadat saat pertama sekolah --- sebagai orang tua harus bersiap agar bisa membuat anak tetap semangat menjalani rutinitas bersekolah kembali. Untuk menyiasati ada beberapa jurus yang (mungkin) bisa digunakan :

1.  Pemanasan sebelum hari pertama sekolah
Buat saya pemanasan menjelang masuk sekolah kembali setelah liburan panjang itu perlu. Seperti akan olahraga jika langsung ke inti bisa dimungkinkan akan terjadi cidera.

Pemanasan di sini dimaksudkan adalah tahap awal persiapan sebelum hari pertama masuk sekolah dilakukan. Kegunaan pemanasan ini adalah agar anak tidak kaget saat hari pertama sekolah tiba.

Kegiatannya bisa hal ringan seperti mempersiapkan baju dan peralatan sekolah, melihat-lihat sekilas pelajaran, atau sekedar pembicaraan ringan tentang sekolah. Yang penting anak-anak mulai diingatkan untuk mulai memasang mode sekolah kembali. Hal ini bisa dilakukan dua sampai tiga hari sebelum sekolah dimulai.

Resiko orang tua saat melakukan pemanasan jelang sekolah biasanya adalah diabaikan tanpa ditanggapi sama sekali, dan buat saya tidak apa-apa asal mereka tahu bahwa sebentar lagi rutinitas menuntut ilmu kembali mereka jalankan.

2. Mengingatkan keuntungan bersekolah.
Saat liburan terutama saat pergi ke tempat wisata atau bahkan untuk kegiatan liburan yang sederhana seperti umpel-umpelan di kasur yang tidak terlalu besar, gunakan untuk mengingatkan anak-anak atas apa yang didapatkan.

Bahwa apa yang didapat itu bukan tanpa perjuangan. Setiap yang mereka dapat dan rasakan selama liburan harus dipersiapkan dan diperjuangkan. Semakin banyak dan besar yang didapat maka semakin banyak dan besar juga yang harus diperjuangkan.

Seperti jika liburan ingin berlibur ke tempat wisata maka semakin bagus dan jauh tempat liburannya maka semakin banyak perjuangannya. Salah satu perjuangan itu harus memiliki biaya yang cukup untuk berlibur. Semakin bagus dan jauh tempat liburannya maka semakin besar biaya yang dibutuhkan. Semua bisa dipenuhi jika kita sungguh-sungguh memperjuangkannya. Perjuangan awalnya yaitu sekolah yang dilakukan sebaiknya dengan semangat yang tinggi.

Ingatkan juga semua ada waktunya. Waktu untuk berjuang dan waktu untuk menikmati perjuangan yg sudah dilakukan. Waktu yang dibutuhkan untuk berjuang adalah saat sekolah dan bekerja. Waktu yang digunakan untuk menikmati hasil perjuangan salah satunya adalah berlibur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun