Mohon tunggu...
Karla Wulaniyati
Karla Wulaniyati Mohon Tunggu... Lainnya - Senang Membaca dan (Kadang-kadang) Menulis di karlawulaniyati.com

Let the beauty of what you love be what you do (Rumi)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menjaga Konsintensi dalam Menulis

17 Desember 2018   11:14 Diperbarui: 12 Januari 2019   17:12 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah sesiangan ini saya masih belum posting tulisan satupun. Bukan tidak menulis, malah sudah menulis beberapa tulisan tapi semua tidak tuntas, baru menulis setengah lalu ditinggal, menulis judul dan paragraf pertama ditinggal tidak tuntas.

Saya berusaha selalu menulis agar bisa menjaga konsistensi dalam memperbaiki tulisan. Saya jadi ingat ada tulisan tentang menjaga konsistensi, ya sudah untuk hari ini postingan pertama tentang menjaga konsistensi menulis. Mudah-mudahan ada manfaatnya walau sedikit dan sederhana.

Kompasianer pasti sudah membaca dari yang lain artikel yang membahas mempertahankan konsistensi dalam menulis dan tulisan ini adalah versi saya.

Secara jujur saya memiliki kesulitan terbesar dalam menulis adalah konsisten. Banyak alasan yang menyebabkan saya menjadi tidak konsisten, dan sudah dipastikan alasannya pasti untuk pembenaran ketidakkonsistenan saya....hhhhh.

Saya menulis ini bukan berarti saya sudah berhasil konsisten, tapi saya berbagi agar penulis pemula seperti saya bisa lebih kuat berusaha agar bisa konsisten dalam menulis.

Konsisten dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tetap, tidak berubah-ubah, taat asas, ajek, selaras, sesuai.

Agar penulis pemula dapat tetap konsisten menulis, tidak berubah-ubah keinginan menulisnya (angin-anginan seperti saya), taat asas, ajeg, selaras dan sesuai ada beberapa yang bisa dilakukan, antara lain :

1. Niat yang kuat dan lurus.

Niat yang kuat dan lurus ternyata pembuka seorang penulis dalam berkarya.  Niatan yang kuat, kokoh dan lurus ini sangat diperlukan dan mempengaruhi proses seseorang menjadi penulis.

Beberapa waktu lalu ada kesadaran baru buat saya tentang menulis. Awalnya saya menulis itu diniatkan untuk meninggalkan jejak. Yang pasti inginnya meninggalkan jejak kebaikan. Walau kecil dan sederhana mudah-mudahan tulisan saya ada manfaatnya, jadi ilmu bermanfaat, lalu jadi amalan sholih dan bisa ditabung untuk rekening akherat.

Niatan itu berubah,  niatannya ditambah gara-gara melihat buku dan kitab yang dibuat oleh para orang berilmu yang ilmunya sampai ke jaman sekarang, padahal mereka hidup beberapa puluh bahkan ratusan tahun lalu.

Saya merenung bahwa pahala yang didapat para pembuat buku dan kitab tersebut akan mengalir terus selama bukunya dipakai rujukan dan penerang banyak orang dalam menjalani hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun