Mohon tunggu...
Karisma
Karisma Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa ilmu pemerintahan universitas 17 agustus 1945 jakarta

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Viral! Oknum DPRD Tutup Rumah Tahfiz di Makassar

28 Juli 2021   13:52 Diperbarui: 28 Juli 2021   14:31 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Viral. Sumber ilustrasi: PIXABAY/ktphotography

Menurut laporan, seorang pria di Kota Makassar berinisial AM menggunakan tembok untuk memblokir pintu masuk tahfiz dan rumah tinggal warga di Jalan Ance Daeng Ngoyo, Lorong Dua, Kecamatan Panakkukang dengan tembok.  

Ketua RW 05 mengatakan, penutupan dilakukan oleh AM yang disebut sebagai oknum anggota DPRD Pangkep itu karena tidak senang dengan keributan yang ditimbulkan anak-anak mengaji di rumah Tahfiz tersebut.

Sebagai anggota DPRD yang dipilih oleh rakyat dan terpilih secara demokratis ia harus bisa membantu masyarakat. Namun tidak dengan anggota DPRD Kabupaten Pangkep yang tidak etis. Menurut laporan yang diterima warga, orang yang menutup fasilitas umum (jalan) itu bernama H. Amiruddin, politisi PAN. 

Yang seharusnya dia bisa mendukung apa yang dilakukan anak-anak tahfiz tersebut karena mereka melakukan perbuatan baik tetapi  justru menghalangi jalan anak-anak tahfiz Alquran yang pergi ke masjid di depan rumahnya.

Diketahui, Sebelum dilakukan penutupan, warga dan RT setempat sudah banyak melakukan pertemuan namun, penutupan terakhir dilakukan secara sepihak. 

Jelas terlihat bahwa tembok tersebut melanggar karena selain menghalangi akses masuk rumah tinggal warga dan rumah bagi anak-anak tahfiz Alquran, lokasi tersebut juga merupakan fasilitas jalan umum milik Pemerintah Kota Makassar.

Bhabinkamtibmas desa Masale, Bripka Muh Rais bersama Ketua RW 05 dan seorang warga bernama Asiz sudah memeriksa kondisi tembok yang telah ditutup rapat. Menurut Bripka M Rais, pihak pemerintah akan segera menyurati AM yang diduga merugikan warga. Dia berkata bahwa Apabila tidak bergerak langkah tegas berupa pembongkaran akan segera diambil. 

Ada beberapa dugaan dari sumber yang berbeda bahwa anggota DPRD dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini, diduga tidak menyukai orang yang melintas di rumahnya. Dan ada juga dugaan bahwa  ia sering menggunakan senjata tajam untuk mengancam anak-anak penghafal Alquran. 

Dan terganggu dengan suara mengaji yang dibuat oleh santri. Hal ini menunjukkan bahwa etika untuk seorang dewan perwakilan rakyat tidak diperlihatkan dengan baik dalam artian wakil rakyat belum memberikan contoh moral yang baik bagi masyarakat.

Penutupan fasilitas umum dilakukan oleh Amiruddin sendiri yang membangun tembok setinggi sekitar 3-4 meter. Ini tentu menyalahi aturan, meski jalan ini buntu, tapi itu bukan hak Amiruddin. Kejadian ini pun membuat warga sekitar kecewa dengan sikap Amiruddin dan setuju untuk meruntuhkannya.

Camat Panakkukang Thahir Rasyid, telah berencana memberikan surat somasi kepada oknum legislator berinisial AM itu. Menurutnya, karena dibanguni tembok akses masuk ke rumah Tahfidz Alquran tertutup. Sehingga tak bisa dilalui.  fasilitas umum itu padahal merupakan  milik Pemkot Makassar.

Pada Jumat (23 Juli 2021), Amiruddin dipanggil oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPW) Sulawesi Selatan ia berkata, sejak rumah tersebut dibangun tembok tersebut sebenarnya sudah ada. Namun, atas permintaan warga, tembok ini dirobohkan.

AM mengaku terganggu dengan anak-anak Tafiz yang bermain bola di depan rumahnya. ia memutuskan untuk membangun kembali tembok yang dibangun sebelumnya lantaran Tak hanya itu, anak-anak ternyata menggunakan pagar sebagai tempat menggantung pakaian.

Diketahui, warga telah melaporkan kepada RT 2/RW 5 Kelurahan Masale, Muh Ilyas Kunta tentang penutupan pintu belakang menuju rumah Tahfiz dan tembok rumah warga.

Sementara itu, Achmad Akbar selaku keluarga dari Amiruddin,  telah mengakui terjadi kesalahpahaman terkait penembokan pintu akses rumah tahfiz dan warga tersebut dan karena Amiruddin sendiri jarang tinggal di rumah ini, sebagian besar aktivitasnya dihabiskan di Pangkep sebagai anggota DPRD. 

Tindakan yang sama sekali tidak terpuji dan tidak benar itu membuat pihaknya pun meminta maaf atas kesalahpahaman tersebut.. Apalagi seperti yang kita tahu kegiatan yang dilakukan tahfiz ini sangat luar biasa dan harus mendapatkan dukungan. 

Achmad Akbar juga menyampaikan terima kasih kepada pihak kecamatan dan kepolisian yang telah melakukan mediasi dan pendekatan sehingga masalah tersebut bisa selesai dengan baik dan amir juga mengizinkan tembok itu diruntuhkan serta anak-anak Tahfiz melanjutkan aktivitasnya tanpa mengganggu satu sama lain, sehingga menciptakan titik tengah yang baik.

Dalam hal ini, nama baiknya akan tercoreng. Sebagai wakil rakyat, moralitasnya sangat disayangkan. 

Wakil rakyat harus bisa menjadi contoh yang baik dan merakyat serta mempunyai etika yang baik, tetapi justru malah menggunakan kekuasaan sebagai alat untuk melakukan apa yang sebenarnya salah untuk dilakukan, baik masyarakat maupun RT dan RW tidak bisa langsung turun tangan, karena mungkin status pelaku jauh lebih tinggi, tapi nyatanya tidak ada yang benar, kalau salah harus dikatakan salah, dan begitupun sebaliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun