Mohon tunggu...
Izza Afkarina
Izza Afkarina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAI Syarifuddin Wonorejo Lumajang Jawatimur

Mahasiswa Institut Agama Islam Syarifuddin Wonorejo Lumajang Jawatimur, pada Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam di Semester Awal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Paradigma Thomas Kuhn Bersama Keluarga PMII Rayon Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAI Syarifuddin Lumajang

10 Desember 2022   14:54 Diperbarui: 10 Desember 2022   15:00 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pamflet:Sebagai media undangan modern(Made:Sahabati Eka BKI22)

   Benar adanya, proses biarkan berjalan bebas tanpa campuri keluhan. Dan hasilnya, seperti yang dirasakan oleh angkatan 2022 PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Rayon FDKI (Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam) IAI (Institut Agama Islam) Syarifuddin Lumajang. 

   Setelah hampir satu per-tiga langkah membuka gerbang pendahuluan PMII, yaitu melalui MAPABA (Masa Penerimaan Anggota Baru), pada bulan September, Kamis (29/9/22) hingga Ahad (1/10/22), yang bertempat di Balai Desa Purworejo Kecamatan Senduro.

   Dan untuk perjalan selanjutnya, seluruh angkatan 2022, yang sepakat mereka beri nama angkatannya dengan 'Tarantula', kini mengadakan suatu kajian yang dengan rencana akan dirutinkan dua minggu sekali, yang dihadiri oleh seluruh keluarga PMII Komisariat Syarifuddin, yang terdiri dari Rayon FEBI(Fakultas Ekonomi Bisnis Islam) pada Prodi Ekonomi Syariah dan Akutansi Syariah, Rayon Tarbiyah pada Prodi PAI (Pendidikan Agama Islam) dan PGMI (Perguruan Madrasah Ibtidaiyah) dan khususnya keluarga Rayon FDKI, yang tidak berhalangan hadir saat itu.

   Pada kajian yang bertemakan 'Paradigma Thomas Kuhn', dengan Sahabat Ahmad Diriko sebagai Pemateri dan Sahabat Shodri MHD selaku Moderator, pada Jumat kemaren (9/12/22), tepatnya di kediaman Sahabati Laily Rismawati. 

   Sesuai yang tertera pada pamflet, jam 10.00 WIB akan dimulainya kajian. Namun, seperti yang menjadi adat dan ciri khas Indonesia bagian Timur agak tengah, yaitu Waktu Indonesia Berkaret (WIB). Akhirnya, sebab terjadi unsur pengaretan jam pada beberapa peserta kajian, terjadilah saling tunggu-menunggu. 

   Dimanapun dan bagaimanapun kondisinya, sering muncul rasa bosan hingga lelah sebagai dampak negatif dari menunggu. Akhirnya, dua Sahabati Mahasiswi Rayon FDKI, atau yang sering kali disingkat Rayon Dakwah. Memutuskan untuk berjalan-jalan ria menyusuri kampung halaman rumah Sahabati Laily Rismawati yang bertempat di Kalidilem-Randuagung.

   Hingga sekitar ribuan detik dua mahasiswi tersebut berjalan-jalan ria, dan para Sahabat yang tadinya sedang berjamaah guna melaksanakan Sholat Jumat Berjamaah pada masjid sekitar. Terdapat tanda-tanda dimulainya kajian.

   Diawali dengan Do'a serta pembacaan Tawassul, Yasin dan Tahlil, yang di pandu oleh Biro Keagamaan Rayon FDKI, Sahabat Fahrul dan didampingi oleh Ketua Rayon Tarbiyah, Sahabat Feri.

   Langsung berlanjut pada acara inti, yaitu kajian yang bertemakan Paradigma Thomas Kuhn. Pertama, seperti biasa, Moderator mulai menuntun berjalannya diskusi. Dan dilanjutkan oleh Pemateri yang memaparkan semua materi yang berkaitan. Seperti, latar belakang atau biografi Thomas Kuhn. Dilanjutkan memaparkan latar belakang terkait latar belakang Paradigma Thomas Kuhn, dari konsepnya, fase, teori atau tipenya, dan tolak ukur dari Paradigma Thomas Kuhn.

   Setelah Pemateri usai memaparkan semua materi yang disediakan, seperti biasa, kini Moderator mulai membuka pertanyaan dengan jumlah bebas kepada peserta kajian, yang saat itu terdiri dari angkatan 2022 Rayon FDKI (Tarantula) dan Rayon Tarbiyah (Aksara).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun